Untuk membantu para pelaku bisnis agar semakin dekat dengan konsumennya, ADA (Analytics Data Advertising), perusahaan data dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), merilis panduan yang dapat membantu brand membuat keputusan kampanye pemasaran yang tepat dalam memanfaatkan momen Ramadan tahun ini.Dalam laporan berjudul Ramadan 2021: Tips for Brands to Thrive, ADA mengungkapkan bahwa di bulan Ramadan tahun 2020 lalu, pola belanja konsumen masih serupa dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedikit perberbedaan terletak pada platform yang digunakan untuk berbelanja, yaitu di ranah online. Data ADA mengungkapkan adanya tiga kelompok persona konsumen yang paling menonjol di Ramadan ini. Yang pertama yaitu Health and Beauty Lovers, mereka yang sering mengakses situs-situs e-commerce kecantikan serta aplikasi photo editing dan media sosial. Yang kedua, Home Electronic Lovers, merupakan kalangan profesional atau pekerja yang kerap membeli barang-barang elektronik untuk memudahkan aktivitas sehari-hari. Dan yang ketiga, Domestic Travelers, mereka yang berharap untuk pulang ke kampung halaman dan aktif mengakses aplikasi tracking penerbangan untuk mendapatkan informasi terbaru.“Melakukan segmentasi konsumen berdasarkan perilakunya sangat penting dilakukan. Konsumen semakin mahir dan nyaman memanfaatkan platform digital untuk aktivitas sehari-hari. Dengan memahami perubahan perilaku konsumen dari offline ke online, brand diharapkan mampu membuat rencana dan strategi yang relevan ketika memanfaatkan momen Ramadan,” kata Faradi Bachri, Country Director Marketing Service, ADA in Indonesia.Memasuki bulan Ramadan tahun ini, ADA berbagi tips agar brands dapat melakukan komunikasi pemasaran secara efektif. Diantaranya dengan mengoptimalkan teknologi marketing untuk menghadirkan pengalaman digital yang nyaman. Setiap brand perlu menciptakan pengalaman digital yang nyaman bagi konsumen. Pada umumnya, konsumen akan memprioritaskan interface yang sederhana dan mudah untuk digunakan serta mengharapkan pengalaman pengguna yang lebih cepat dan andal. Melalui Marketing Technology (MarTech), brand dapat mulai memetakan consumer journey pada platform digital, serta mengoptimalkan prosesnya untuk mencapai kesuksesan yang terukur.Berikutnya adalah dengan meningkatkan volume media inventory untuk mendorong kinerja bisnis. Seiring dengan lonjakan belanja konsumen selama minggu pertama dan terakhir Ramadan, brand perlu mempersiapkan volume media inventory di setiap platform yang tepat. Hal ini perlu dilakukan untuk berkomunikasi dengan audiens secara efektif. Beberapa cara yang direkomendasikan oleh ADA seperti kampanye pemasaran melalui SMS untuk menjangkau demografi yang lebih tua, pengoptimalan kampanye berbasis AI bagi kelompok usia muda, serta iklan berbasis data dan penempatan konten di medium yang paling efektif.Tips selanjutnya adalah dengan menciptakan kembali nuansa perayaan Idul Fitri secara online. Di bulan Ramadan, brand harus bisa berinovasi untuk menciptakan nuansa perayaan Idul Fitri bagi pelanggannya melalui platform digital. Perayaan Idul Fitri bagi umat Muslim dicerminkan melalui interaksi sosial yang intim. Brand perlu memperhatikan kebiasaan-kebiasaan tersebut agar dapat menghadirkan nuansa perayaan Idul Fitri seperti memanfaatkan filter Instagram story, background Zoom, GIFs. Brands juga dapat memanfaatkan fitur-fitur e-commerce yang memungkinkan para pelanggan untuk saling mengirim hadiah, bingkisan, parsel atau voucher.