Huawei mengadakan Konferensi Transformasi Digital Industri online, bertema "New Value Together". Hampir 50 pelanggan dan mitra dari lebih dari 10 negara dan wilayah saling berbagi informasi mengenai praktik industri yang sudah pernah dilaksanakan dan bersama-sama mengeksplorasi dalam meraih nilai-nilai baru yang bisa dipetik dari transformasi digital di era pasca pandemi.
Ken Hu, Rotating Chairman Huawei, menyampaikan bahwa transformasi digital bergulir semakin cepat di semua industri, dan adopsi cloud sepenuhnya akan terjadi 1 hingga 3 tahun lebih cepat dari yang diperkirakan. Menjadi digital tidak hanya untuk perusahaan internet. Perkembangannya sudah mencapai hingga ke lini industri tradisional, bahkan dari kantor ke lantai produksi.
“Kami akan terus berinovasi dalam menghadirkan teknologi dan solusi berbasis skenario untuk membantu seluruh industri memanfaatkan peluang ini,” kata Ken.
Hingga kini, Huawei telah membangun 13 Open Labs di seluruh dunia untuk mendukung pengembangan inovasi bersama. Seperti di Munich dan Dubai, perusahaan bekerja dengan hampir 900 mitra ekosistem untuk mengembangkan berbagai solusi untuk skenario industri.
Sampai saat ini, telah berhasil memverifikasi lebih dari 60 solusi di berbagai bidang mulai dari ritel pintar hingga manufaktur pintar. Di sisi teknologi, Huawei berinovasi di berbagai bidang seperti kampus pintar, jaringan deterministik, pusat data yang sangat terintegrasi, awan pintar, dan energi ramah lingkungan sebagai fondasi bagi masa depan yang cerdas.
Ide dan model harus diuji dalam kehidupan nyata. Setelah melalui uji coba selama bertahun-tahun, Huawei menyampaikan model berbasis nilai untuk mendukung terlaksananya digitalisasi industri. Huawei berpendapat bahwa transformasi digital harus difokuskan pada penggunaannya secara nyatadan pengembangan skenario di lingkup bisnis, yang kemudian dapat digunakan untuk menciptakan nilai-nilai barubagi pelanggan melalui penyempurnaan-penyempurnaan yang berkelanjutan.
Dalam pidatonya, Peng Zhongyang, Board Member, President of Enterprise BG, Huawei, menegaskan bahwa ada tiga prinsip dasar yang harus diikuti selama penyelenggaraan transformasi digital.
Pertama, perusahaan harus terus menjadi customer-centric sebagaititik awal transformasi digital. Kedua, memanfaatkan dua hal yang menjadi faktor penting dalam transformasi: konvergensi teknologi dan skenario sebagai kunci digitalisasi, di mana cloud punya peran yang sangat penting untuk mendukung optimalisasi yang berkelanjutan dan penciptaan nilai-nilai baru di era digital. Ketiga, bisnis harus fokus pada kebutuhan pelanggan dalam membangun ekosistem digital bersama dan simbiosis dari tiga dimensi: eksplorasi skenario, pembangunan kapasitas, dan model kerja sama untuk bersama-sama menciptakan nilai baru bagi industri.
Tantangan dan ketidakpastian baru akan muncul di era pasca pandemi. Huawei akan makin membuka tangan dan terus berkolaborasi dengan 30.000 mitra global untuk melengkapi kekuatan satu sama lain dan membantu mengatasi tantangan baru.
Huawei berkomitmen untuk bekerja dengan pelanggan dan mitra untuk mengintegrasikan skenario bisnis inti dengan teknologi TIK, dan mengakselerasi digitalisasi industri serta meningkatkan melalui solusi inovatif untuk penciptaan skenario-skenario khusus. Ini juga merupakan kunci digitalisasi industri.
Di sektor keuangan, melalui inovasi bersama dengan para mitranya, Huawei telah memberikan NCBA Bank Kenya, bank komersial terbesar di sub kawasan Afrika Timur, dengan sistem inti digital baru.
Sistem ini menyediakan layanan keuangan inklusif untuk lebih dari 18 juta pengguna di Kenya dan negara tetangga, memberdayakan ekonomi riil dan mempromosikan pembangunan sosial yang berkelanjutan. Eric Muriuki Njagi, Direktur NCBA Digital Services mengatakan, "Kerja sama yang kami jalin dengan Huawei bertujuan untuk memecahkan masalah saat ini serta menangkap peluang baru yang dibawa oleh layanan masa depan."
Di sektor transportasi, Dr. Georgia Ayfantopoulou, Direktur Riset Infrastruktur Cerdas, Jaringan, Mobilitas & Logistik; Deputy Director Hellenic Institute of Transport (HIT) dari Center for Research & Technology Hellas (CERTH), mengambil contoh Eropa dan berbagi kondisi yang berkembang terkait dengan transformasi digital yang diterapkan di ranah pembangunan pelabuhan. Pelabuhan Uni Eropa menawarkan layanan kepada armada maritim global (Yunani, misalnya menempati peringkat pertama dengan pangsa 17% dari armada dunia pada tahun 2020).
Pelabuhan dan industri perkapalan adalah penghubung penting ekonomi Uni Eropa, tetapi menghadapi tantangan seperti kesenjangan kinerja struktural, kurangnya infrastruktur berkualitas tinggi di pelabuhan, dan layanan berkinerja rendah lainnya. Untuk mengatasi hal ini, Uni Eropa telah merumuskan agenda strategis untuk pelabuhan Eropa, dengan fokus pada infrastruktur maritim sebagai bagian dari peningkatan daya saing global Uni Eropa.
Dalam konteks ini, Green Port Proposal telah dikembangkan bekerja sama dengan CERTH dan Huawei. Dr. Georgia Ayfantopoulou mengatakan, "Proyek Green Port sangat terkait dengan proses transformasi ekosistem pelabuhan: pengguna pelabuhan bersama dengan otoritas pelabuhan, kota-kota berusaha memecahkan masalah aksesibilitas, efisiensi, optimalisasi operasi dan dampak lingkungan. Pelabuhan masa depan berkelanjutan, cerdas, multimoda, dan saling terhubung. Solusi teknologi dari mitra seperti Huawei akan berkontribusi dalam memenuhi berbagai tantangan secara lebih efisien."
Di sektor industri energi, Gao Kunlun, Anggota Tetap Komite Studi CIGRE, dan Wakil Presiden Global Energy Interconnection Research Institute, menunjukkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, AI secara bertahap mulai diterapkan di berbagai bidang, seperti pemeliharaan perangkat, pengoperasian jaringan listrik, dan layanan pelanggan. Meskipun hal ini secara efektif meningkatkan efisiensi dan manfaat jaringan listrik, hal ini juga menunjukkan keterbatasan teknis. Dengan perkembangan teori dan teknologi AI, sistem tenaga listrik bertenaga AI sekarang mampu mempelajari pengetahuan dan pengoptimalan pengambilan keputusan independen di lingkungan yang kompleks, memainkan peran penting dalam layanan utama seperti pembangkit listrik otonom dan penjadwalan jaringan listrik secara otonom.
Sejak 24-26 Maret, Huawei menyelenggarakan Konferensi Transformasi Digital Industri 2021 secara daring, mengeksplorasi kekuatan dunia digital yang tangguh dan inovatif dari tiga perspektif: bisnis, teknologi, dan ekosistem. Huawei akan berbagi wawasan tentang transformasi digital, dan memperkenalkan strategi bisnis, program SDM, dan ekosistem yang mendukungnya.
“Kami akan merinci praktik yang telah dilakukan bisnis selama beberapa tahun terakhir di sektor pemerintahan, pendidikan, transportasi, keuangan, dan energi, dll. Kami juga akan menampilkan perkembangan terbaru di berbagai bidang termasuk konektivitas, cloud, dan AI.”