Xiaomi mengambil alih bisnis hardware pabrikan ponsel Meitu pada 2019. Meitu tetap memasarkan smartphone dengan mereknya sendiri, tapi pengembangan hardware dilakukan oleh Xiaomi.
Sayangnya kerja sama kedua pihak itu kandas di tengah jalan dan Meitu telah mengumumkan telah pecah kongsi dari Xiaomi.
CEO Meitu, Wu Xinhong mengungkapkan Meitu telah mengakhiri kemitraannya dengan Xiaomi dan telah mengambil kembali merek dagang dan lisensinya. Meitu tidak lagi terlibat dalam pembuatan dan penjualan Smartphone.
"Kami akan berhenti menjual smartphone dan keluar dari pasar smartphone secara permanen," katanya.
Semenjak bisnis hardware ponselnya diambil alih oleh Xiaomi, Meitu memang hanya terlibat dalam pengembangan software kamera dan aplikasi editing foto di dalamnya.
Sedangkan, Xiaomi bertanggung jawab dalam segi desain, R&D, serta penjualan ponsel Meitu. Kemitraan antara Xiaomi dan Meitu ini sempat menelurkan ponsel bernama Xiaomi CC9 Meitu Edition yang dirilis pada 2019 silam.
Sayangnya, setelah Xiaomi CC9 Meitu tidak ada perangkat lain yang diproduksi dari kolaborasi ini. Pandemi disebut-sebut menjadi alasan dari gagalnya pembuatan perangkat baru dari kolaborasi mereka. Karenanya, Meitu mengumumkan penghentian kerja sama dan mengambil kembali semua lisensi dan merek dagangnya dari Xiaomi, sebagaimana dihimpun GizmoChina.
Sempat kontroversi
Meitu sejatinya memang bukan pemain besar dalam industri smartphone. Smartphone juga bukan menjadi inti bisnis utama dari produsen China ini. Pada dasarnya, Meitu merupakan perusahaan perangkat lunak (software) yang berfokus membuat aplikasi selfie.
Kemudian, Meitu mulai membuat ponsel sendiri dengan memanfaatkan software aplikasi selfie yang telah dikembangkannya. Kepakaran Meitu di bidang selfie itu pula yang menjadi alasan Xiaomi mencaplok bisnis ponselnya pada 2018.
Menurut ketentuan kerja sama kedua pihak, Xiaomi yang mendapat teknologi selfie akan membayarkan sebagian profit dari penjualan ponsel ke Meitu. Sementara, Meitu berharap Xiaomi bisa menjadi mitra strategis untuk mengakselerasi pertumbuhan perusahaan.
Aplikasi selfie Meitu sempat digemari sekaligus memantik kontroversi pada 2017 lalu karena dinilai meminta akses data terlalu banyak ke perangkat. Diduga hal itu dilakukan karena Meitu ingin menjual data pribadi pengguna aplikasinya ke pengiklan.
Di dunia ponsel sendiri, Meitu bukan pemain besar. Dalam kurun waktu lima tahun, pabrikan ini dilaporkan hanya berhasil menjual 3,5 juta smartphone di bawah mereknya.