Find Us On Social Media :

Buntut Kelangkaan Chip, iPhone Bakal Makin Langka dan Mahal?

By Adam Rizal, Jumat, 2 April 2021 | 18:00 WIB

Para pekerja Foxconn sedang merakit iPhone di pabrik perakitan Foxconn di Tiongkok

Saat ini musibah kelangkaan komponen chip semikonduktor melanda pabrikan smartphone di dunia. Pabrikan elektronik asal Taiwan, Foxconn yang biasa memproduksi iPhone memprediksi masalah kelangkaan chip akan terjadi hingga paruh pertama 2022 mendatang.

Hal ini disampaikan oleh Chairman Foxconn Young Liu dalam pengumuman laporan keuangan perusahaan tersebut beberapa hari lalu.

Young Liu mengatakan kelangkaan chip sudah mulai menyerang Foxconn. Ia pun mengonfirmasi bahwa Foxconn bakal mengurangi jumlah pengiriman (shipment) 10 persen dari yang telah direncanakan.

"Pasokan komponen di dua bulan pertama pada kuartal pertama tahun ini sebenarnya normal, mengingat klien kami merupakan perusahaan-perusahaan besar," tutur Liu.

"Namun, kami mulai melihat adanya perubahan bulan (Maret) ini," imbuh Liu.

Liu tidak menjelaskan secara rinci kapan pihaknya bakal mengurangi jumlah pengiriman sebanyak 10 persen tadi. Ia mengatakan bahwa kelangkaan chip sendiri dipengaruhi oleh peningkatan permintaan produk elektronik rumah tangga yang belakangan dipicu oleh gaya hidup selama pandemi.

Sinyal pengurangan jumlah shipment kemungkinan bakal berdampak pada sejumlah produk yang mereka rakit. Sehingga, bukan tidak mungkin produk elektronik yang dibuat Foxconn, seperti iPhone dan iPad, bakal menjadi korban kelangkaan chip di kemudian hari. Tentunya, kelangkaan perangkat Apple itu akan membuat harganya makin mahal di pasar.

Pasokan komponen ke sejumlah perusahaan teknologi raksasa yang digandeng Foxconn, seperti Google, Microsoft, Hewlett-Packard, dan lain-lain juga bisa jadi bakal terganggu apabila fenomena ini terus terjadi, sebagaimana dirangkum Nikkei Asia Review.

Prediksi sebelumnya

Sebelumnya, laporan dari situs MarketWatch memprediksi kondisi kelangkaan pasokan chip ini akan berlangsung hingga akhir 2021. Masalah ini cukup serius, sebab chip alias prosesor semikonduktor merupakan komponen penting yang digunakan berbagai perangkat, seperti smartphone, PC, konsol game, hingga kendaraan modern.

Jika produksi chip tersendat, rantai pasokan komponen ke produsen elektronik akan ikut terhambat. Konon, masalah kelangkaan ini bersumber dari tingginya permintaan di saat produksi justru menurun akibat pandemi.

Lalu, ada pula berbagai laporan yang menyebut bahwa sejumlah pabrik chip menghentikan operasionalnya karena cuaca buruk. Selama pandemi sendiri, permintaan perangkat seperti smartphone dan PC meningkat karena aktivitas bekerja dan belajar di rumah.

Di saat bersamaan, produksi chip justru dikurangi sehingga mengakibatkan ketimpangan antara jumlah pasokan dan permintaan di pasar.