Find Us On Social Media :

Smartphonenya Dilarang Garuda Indonesia, Ini Respons Vivo Indonesia

By Adam Rizal, Kamis, 15 April 2021 | 10:30 WIB

Palet smartphone yang diduga Vivo Y20 meledak

Vivo Indonesia segera membentuk tim khusus yang bekerja sama dengan otoritas Hong Kong untuk mencari tahu penyebab kebakaran palet kargo yang diduga berisi ponsel Vivo Y20.

"Kami memberikan perhatian tinggi pada hal ini dan segera membentuk tim khusus untuk bekerja sama dengan otoritas lokal terkait untuk mencari tahu penyebabnya," ujar Vivo Indonesia melalui keterangan tertulis.

Vivo akan terus memberi informasi terkini tentang isu tersebut dan memastikan bahwa produknya sampai di tangan konsumen dengan standar keamanan dan kualitas tertinggi.

Pada 11 April pihaknya menerima laporan bahwa kiriman barang pada satu penerbangan kargo terbakar di apron parkir Bandara Internasional Hong Kong. Diduga beberapa barang di dalamnya produk Vivo.

Kebakaran terjadi tepat sebelum palet yang berisi ponsel Vivo Y20 dan aksesorisnya akan dimuat ke dalam pesawat kargo. Rencananya, ponsel itu akan dikirimkan ke Thailand.

Unggahan video yang diunggah di jagat maya itu menggambarkan api berasal dari sebuah palet dan menyebar ke dua palet lainnya. Foto juga menunjukkan banyak kotak dan telepon bermerek Vivo yang rusak setelah kejadian itu.

Dugaan awal menyebut baterai lithium-ion yang digunakan di smartphone dapat menyebabkan kebakaran jika cacat atau rusak. Usai insiden itu terjadi pihak Hong Kong Air Cargo melarang perangkat Vivo dikirim melalui perusahaannya, hingga pemberitahuan lebih lanjut. Hingga kini belum diketahui penyebab dari kebakaran tersebut.

Tidak jelas berapa banyak smartphone yang hancur. Mengingat ada satu kotak penuh dengan ada kemungkinan ratusan hingga ribuan ponsel Vivo rusak atau hancur dalam insiden itu.

Dikutip 91mobiles, upaya pemadaman kebakaran mungkin telah merusak banyak perangkat yang lolos dari kobaran api. Pihak berwenang belum menyimpulkan sumber api, tetapi mungkin ada hubungannya dengan baterai yang merupakan bagian paling mudah terbakar dari sebuah smartphone.

Selain Hong Kong, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk juga melarang pengiriman kargo handphone merek Vivo untuk semua tipe. Larangan tersebut diketahui dari surat Cargo Information Notice (CIN) di kalangan internal perseroan yang beredar di Twitter.