Find Us On Social Media :

1,3 juta Akun Pengguna Clubhouse Bocor, Ini Kata Pakar Keamanan Siber

By Rafki Fachrizal, Kamis, 15 April 2021 | 16:15 WIB

Ilustrasi Clubhouse

Setelah kebocoran data profil pengguna Facebook dan LinkedIn yang berjumlah lebih dari satu miliar terjadi beberapa hari lalu, kini giliran aplikasi baru yang sedang naik daun yaitu Clubhouse dikabarkan mengalami hal yang sama.

Ada sebanyak 1,3 juta akun pengguna Clubhouse dalam bentuk database SQL (Structured Query Language) yang bocor dan ditawarkan secara gratis di forum hacker (peretas) bernama RaidForum.

Menanggapi hal tersebut, pakar keamanan siber Pratama Persadha menjelaskan bahwa data yang bocor itu berisi berbagai informasi terkait pengguna dari profil Clubhouse, yakni ID akun, nama akun, nama pengguna, URL foto, tautan ke Twitter dan Instagram, jumlah pengikut, jumlah mengikuti, dan tanggal pembuatan akun serta profil pengundang.

"Walaupun pihak Clubhouse sudah mengatakan bahwa data tersebut memang tersedia untuk umum dan dapat diakses oleh siapa saja melalui API (Application Programming Interface) mereka, namun mengizinkan semua orang untuk mengumpulkan dan mengunduh bahkan informasi profil publik dalam skala massal dapat menimbulkan konsekuensi bahaya yang mengintai bagi privasi penggunanya,” terang Pratama.

Pratama menambahkan data dari file yang bocor dapat digunakan oleh pelaku kejahatan terhadap pengguna Clubhouse dengan melakukan phishing yang ditargetkan atau jenis serangan rekayasa sosial (Sosial Engineering).

Walaupun di dalam file tidak ditemukan data yang sangat sensitif seperti detail kartu kredit atau dokumen hukum di arsip yang diposting oleh pelaku ancaman, namun dengan hanya nama profil dan koneksi ke profil media sosial pengguna, maka bagi pelaku penjahat dunia maya sudah cukup untuk menyebabkan kerusakan dan ancaman nyata.

"Pelaku kejahatan dapat menggabungkan informasi yang ditemukan dalam database SQL yang bocor dengan pelanggaran data lain untuk membuat profil terperinci dari calon korban mereka seperti data dari kebocoran Tokopedia, Bhinneka, Bukalapak dan lainnya. Dengan informasi seperti itu, mereka dapat melakukan serangan phising dan rekayasa sosial jauh lebih meyakinkan atau bahkan melakukan pencurian identitas terhadap orang-orang yang informasinya telah terungkap di forum peretas," jelas pria yang juga menjabat sebagai Chairman di lembaga riset siber CISSReC (Communication & Information System Security Research Center).

Baca Juga: Smartphonenya Dilarang Garuda Indonesia, Ini Respons Vivo Indonesia

Pratama menjelaskan, bagi pengguna Clubhouse disarankan waspada, karena data profil Clubhouse pengguna mungkin telah tersebar dan menjadi incaran para pelaku penipuan.

Langkah mitigasinya adalah selalu waspada terhadap pesan atau permintaan terhubung dari orang asing, juga jangan lupa mengaktifkkan Otentikasi Dua Faktor (2FA) di semua akun yang dimiliki.

"Selain itu, berhati-hatilah dengan email dan pesan teks phishing yang asing. Jangan sekali - sekali mengklik sesuatu yang mencurigakan atau menanggapi siapa pun yang tidak kita kenal di internet termasuk pelaku kejahatan yang sering mengaku sebagai keluarga atau teman,” tegas Pratama.

Ditambahkan olehnya, disarankan untuk sering mengecek akun dengan menggunakan website pemeriksa kebocoran data pribadi yang di dalam database-nya mempunyai miliaran akun yang sudah bocor untuk mengetahui apakah ada akun online kita yang bocor dalam kejadian kasus kebocoran sebelumnya.

Untuk mengecek akun apakah menjadi korban peretasan atau tidak, bisa menggunakan situs seperti https://monitor.firefox.com, https://www.avast.com/hackcheck, dan https://haveibeenpwned.com.

Baca Juga: Aplikasi Kesehatan Berpotensi Menghemat Pemerintah Rp1 Triliun