Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) memilih perusahaan transportasi luar angkasa milik Elon Musk, SpaceX untuk menerbangkan manusia dalam misi ke bulan.
SpaceX sukses mengalahkan kontraktor pertahanan Dynetics dan juga Blue Origin besutan Jeff Bezos.
Terpilihnya SpaceX itu adalah pertama kalinya NASA hanya memilih satu perusahaan saja. Sebelumnya, NASA memilih beberapa perusahaan sekaligus sebagai antisipasi jika perusahaan lain gagal dalam misi tersebut.
"Hari ini saya sangat gembira, dan kami semua sangat gembira mengumumkan bahwa kami telah memberikan penghargaan kepada SpaceX untuk melanjutkan pengembangan sistem pendaratan manusia terintegrasi," kata manajer program Sistem Pendaratan Manusia NASA, Lisa Watson-Morgan dikutip dari AFP.
NASA mengucurkan USD2,9 miliar untuk SpaceX yang meliputi biaya untuk pembuatan prototipe pesawat ruang angkasa Starship yang saat ini sedang diuji di Texas, AS. Saat ini, Starship sedang menunggu dua kru baru untuk perjalanan ke bulan.
Nantinya, Para astronot akan menghabiskan waktu selama seminggu di bulan dan akan menaiki Starship untuk kembali ke orbit bulan dan membawa Orion kembali ke bumi.
Misi ini akan menjadi penerbangan ke bulan pertama setelah 50 tahun sejak program Apollo pada 1972.
Kali ini, NASA akan menguji teknologi baru di bulan yang bakal membuka jalan untuk menerbangkan manusia ke Mars.
NASA juga ingin membawa orang dengan kulit berwarna pertama di bulan melalui program Artemis.
SpaceX juga memiliki rencana untuk menggabungkan Starship dengan roket Super Heavy untuk membuat roket gabungan yang akan menjulang setinggi 120 meter. Roket ini disebut bakal menjadi kendaraan peluncuran paling kuat yang pernah digunakan.