Demi produk yang ramah lingkungan, Apple menjual iPhone 12 tanpa adaptor pengisi daya atau charger. Kebijakan itu membuat Apple menghemat 861 ribu ton tembaga, seng, dan timah.
Apalagi, kemasan iPhone 12 yang lebih kecil membuat mengirimkan perangkat dengan lebih efisien.
Laporan Kemajuan Lingkungan 2021 mengungkapkan Apple telah mengurangi emisi CO2 dari 25,1 juta ton pada 2019 menjadi 22,6 juta. Selain itu, Apple juga memangkas penggunaan energi sebesar 13,9 juta kWh.
"Apple terus bergerak maju dengan kepentingan yang lebih besar dari sebelumnya dan menciptakan masa depan yang lebih kuat dan sehat bagi planet kita," kata Lisa Jackson (Wakil Presiden Inisiatif Lingkungan, kebijakan dan Sosial Apple) dalam surat pembukaan laporan tersebut.
Apple melakukan banyak gebrakan untuk melawan perubahan iklim dan meraih status netral karbon di semua wilayah operasinya di seluruh dunia pada tahun lalu. Apple juga berkomitmen netral karbon pada 2030 untuk keseluruhannya—dari rantai pasokan hingga penggunaan produk yang dibuat.
"Saat ini kami lebih banyak menggunakan bahan daur ulang dibanding sebelumnya, seperti 40 persen konten daur ulang di MacBook Air dengan layar Retina. 99 persen tungsten atau logam daur ulang,” ujar Jackson seperti dikutip Engadget.
Laporan itu juga mencatat pekerjaan yang dilakukan di Lab Pemulihan Material Apple di Texas, Amerika Serikat, untuk memulihkan materi seperti unsur tanah jarang, baja, dan tungsten dari iPhone daur ulang.
Apple mengatakan bahwa satu metrik ton komponen yang dikeluarkan robot pembongkaran Daisy dari iPhone memiliki emas dan tembaga sebanyak 150 metrik ton bijih yang ditambang.
Selain itu, chip M1 Apple dirancang agar lebih hemat daya, dan perusahaan mengatakan menggunakan prosesor di Mac Mini dapat mengurangi jejak karbon keseluruhan sistem sebesar 34 persen.
Sementara itu, sebagian karena beralih ke adaptor daya yang lebih hemat energi, iPad generasi 8 membutuhkan energi 66 persen lebih sedikit daripada persyaratan peringkat Energy Star, klaim Apple.
Selama 12 tahun terakhir, merek berlogo apel kroak itu telah mengurangi penggunaan energi rata-rata dalam produknya hingga lebih dari 70 persen. Upaya tersebut meluas ke rantai pasokan Apple, di mana lebih dari 110 pemasok telah berkomitmen untuk menggunakan energi bersih.
Hingga Desember 2020, lebih dari 90 persen telah memasang teknologi untuk mengurangi emisi F-GHG yang terkait dengan perakitan panel display hingga lebih dari 90 persen.
Laporan tersebut menyentuh beberapa inisiatif yang sudah dikenal, seperti yang dimiliki pusat data Apple jangka panjang yang sepenuhnya menggunakan listrik terbarukan dan investasi baru-baru ini sebesar US$ 200 juta untuk menghilangkan CO2 dari atmosfer melalui penangkapan karbon.