Operator telekomunikasi seluler 3 Indonesia kemarin mengumumkan kemitraannya dengan Reloadly. Dengan kemitraan tersebut, 3 Indonesia meluncurkan solusi top-up airtime internasional yang akan memberikan akses plug and play kepada para pelaku bisnis dan tim pengembangnya terhadap jaringan 3 Indonesia. Kehadiran peranti lunak plug and play airtime transfer itu diyakini 3 Indonesia merupakan langkah penting untuk memanfaatkan potensi yang belum tergali dari keberadaan ponsel terhadap ekonomi global.
Kemitraan dengan Reloadly juga disebutkan sebagai jawaban 3 Indonesia terhadap permintaan komunitas pengembang global akan berbagai solusi airtime inovatif yang dapat diterapkan untuk berbagai kasus penggunaan yang terus bertambah. Adapun penggunaan yang dimaksud seperti layanan top-up airtime yang lebih beragam untuk fintech, LSM, mata uang kripto, e-commerce, dan layanan reward pelanggan untuk berbagai industri.
“3 Indonesia melalui unit 3Business berkomitmen untuk menyediakan berbagai inovasi dan solusi teknologi dalam mendukung berbagai sektor bisnis dan meningkatkan daya saing di era digital. Melalui kemitraan dengan Reloadly, kami percaya hal ini akan memberikan dampak positif bagi industri telekomunikasi global, dan para pengguna (end-user) kami,” ujar M. Danny Buldansyah (Wakil Presiden Direktur 3 Indonesia). “Reloadly merupakan sebuah perusahaan startup dengan ambisi global yang memungkinkan para pengguna perangkat lunak airtime kami secara mudah berintegrasi dengan operator seluler terkemuka seperti 3 Indonesia,” sebut Michel Francis (CEO Reloadly). “Sebagian besar dunia — sekitar 78% — masih bergantung pada paket prabayar. “Misi kami adalah untuk menemukan kembali dan menghapus hambatan dalam industri telekomunikasi global dengan memberdayakan para pengembang dan merek dalam mendorong akses seluler di berbagai pasar di seluruh dunia, di mana sebagian besar kurang terlayani dalam jangka waktu yang terlalu lama,” jelasnya lagi.
Reloadly menambahkan bahwa dirinya berencana untuk menawarkan lebih banyak perangkat lunak khusus untuk membuat layanan airtime lebih mudah diterapkan dan disesuaikan. Kehadiran alat-alat itu nantinya diklaim memungkinkan lebih banyak produk untuk dikirim melalui jaringan telekomunikasi, seperti transfer barang digital.