Find Us On Social Media :

TikTok Digugat Akibat Gunakan Data Pribadi Jutaan Anak Tanpa Izin

By Adam Rizal, Jumat, 23 April 2021 | 14:00 WIB

TikTok

Mantan komisaris anak-anak untuk Inggris, Anne Longfield menggugat TikTok karena mengumpulkan dan menggunakan data anak-anak secara ilegal.

Gugatan itu diajukan atas nama jutaan anak di Inggris dan Uni Eropa yang menggunakan aplikasi TikTok.

Jika gugatan itu dikabulkan, maka anak-anak yang terkena dampak bakal mendapatkan ganti rugi ribuan poundsterling. Pengacara menuduh bahwa TikTok telah mengambil informasi pribadi anak-anak seperti nomor telepon, video, lokasi, dan data biometrik seperti dikutip BBC.

Selain itu, pengacara mengatakan bahwa data itu diambil tanpa adanya peringatan, transparansi, persetujuan, ataupun diketahui oleh sang anak maupun orang tua mengenai tujuan pengambilan data tersebut.

Longfield menjelaskan kasus ini bermula dari gugatan seorang gadis berusia 12 tahun yang tidak diketahui namanya pada tahun lalu. Longfield sedang menunggu untuk melihat kasus lain sebelum melanjutkan dengan menggugat TikTok.

Longfield menilai kebijakan pengumpulan datan TikTok terlalu berlebihan, meskipun semua platform media sosial memiliki kebijakan mengumpulkan informasi.

"TikTok adalah platform media sosial populer yang telah membantu anak-anak tetap berhubungan dengan teman-teman mereka dalam tahun yang sangat sulit. Namun, di balik lagu-lagu yang menyenangkan, tantangan menari, dan tren sinkronisasi bibir, ada sesuatu yang jauh lebih menyeramkan," jelasnya.

Longfield menuduh TikTok adalah layanan pengumpulan data yang terselubung sebagai jaringan sosial dan berhasil menipu orang tua. Orang tua memiliki hak untuk mengetahui informasi pribadi apa yang dikumpulkan melalui praktik pengumpulan data TikTok.

Kasus pengumpulan informasi oleh TikTok ini mewakili pelanggaran berat terhadap hukum perlindungan data Inggris dan Uni Eropa.

"Pendapatan iklan TikTok dan ByteDance dibangun berdasarkan informasi pribadi penggunanya, termasuk anak-anak. Mengambil keuntungan dari informasi ini tanpa memenuhi kewajiban hukumnya, dan kewajiban moralnya untuk melindungi anak-anak secara online, tidak dapat diterima," pungkasnya.

Di sisi lain, TikTok mengatakan bahwa privasi dan keamanan adalah prioritas utama mereka. TikTok juga memiliki kebijakan, proses, dan teknologi kuat untuk membantu melindungi semua pengguna, termasuk anak-anak remaja.

"Kami percaya klaim tersebut kurang pantas dan bermaksud untuk melawan tuduhan tersebut dengan sungguh-sungguh," kata TikTok.