Find Us On Social Media :

Ini Alasan 'Warren Buffet Indonesia' Enggan Investasi Bitcoin

By Adam Rizal, Sabtu, 24 April 2021 | 13:30 WIB

Ilustrasi Bitcoin

Investor saham kawakan Lo Kheng Hong tidak tertarik dan tidak akan membeli uang kripto seperti Bitcoin sebagai instrumen investasinya.

"Biarlah Bitcoin dibeli orang lain. Itu rejekinya kalo naik, buat orang lain saja," katanya seperti dikutip dari wawancaranya dengan Lukas Setia Atmaja di Instagram @Lukas_setiaatmaja.

Lo Kheng Hong yang dijuluki sebagai Warren Buffet-nya Indonesia ini mengaku bahwa produk investasi yang cocok dengannya adalah saham. "Saya orang saham, saya masih yakin saham is a best choice. Not Bitcoin."

Apa yang membuatnya benar-benar tak mau memiliki Bitcoin?

Lo Kheng Hong menilai meroketnya harga Bitcoin tak memiliki dasar transaksi atau underlying asset seperti perusahaan pada umumnya. Karena itu, ia mengaku tak berani dan tak mau membelinya.

“Saya tidak mau membeli Bitcoin. Meskipun dia naik terus, itu rejeki. Bukan rejeki saya. tapi rejeki orang lain. Saya tidak mungkin akan membeli Bitcoin,” ujar Lo Kheng Hong.

Kripto atau cryptocurrency yang booming ini adalah aset digital atau yang lebih dikenal dengan mata uang digital.

Mata uang tersebut berbeda dengan mata uang konvensional, karena biasanya cryptocurrency digunakan untuk transaksi secara virtual melalui jaringan internet.

Kepopuleran Bitcoin belakangan tak lepas dari CEO Tesla Inc. Elon Musk yang berpendapat bahwa menyimpan aset dalam bentuk Bitcoin sedikit lebih baik ketimbang memegang uang konvensional atau tunai.

Pada pertengahan Februari lalu, konglomerat asal Amerika Serikat tersebut melalui Tesla membeli aset mata uang kripto senilai USD1,5 miliar.