Verizon resmi menjual perusahaan Yahoo dan AOL ke firma pengelola aset AS, Apollo Global Management senilai USD5 miliar atau senilai Rp72 Triliun.
Penjualan itu tentunya akan membuat Apollo menguasai merek media online di bawah payung Yahoo dan AOL sebelumnya seperti TechCrunch, Yahoo Finance, dan Engadget.
Tentunya, nilai akuisisi itu lebih rendah dari angka pembelian Yahoo dan AOL pada saat diambil alih oleh Verizon beberapa tahun lalu.
Verizon membeli AOL seharga US$4,4 miliar atau senilai Rp63,4 triliun pada 2015, dan dua tahun kemudian membeli Yahoo seharga US$4,5 miliar atau sekitar Rp64,9 triliun.
Verizon akan mendapatkan uang tunai dari penjualan tersebut sebanyak USD4,25 miliar dari Apollo, sedangkan sisanya akan ditukar dalam bentuk saham kepemilikan Yahoo sebesar 10 persen.
Sayangnya, Verizon tidak mengungkapkan alasan mengapa pihaknya menjual dua perusahaan media yang sempat populer pada tahun 2000-an itu. Isu lainnya Verizon ingin fokus membangun jaringan nirkabel dan bisnis penyedia internet.
Pada tahun lalu, Verizon juga menjual bisnis media online lain yang berada di bawah naungannya yakni HuffPost kepada BuzzFeed.
Tak hanya itu, Verizon juga menjual dan menutup media naunganya seperti Tumblr dan Yahoo Answers seperti dikutip TechCrunch.
Apollo merupakan perusahaan yang didirikan pada 1990. Apollo memiliki beragam aset seperti resor, kepemilikan sahan di sektor telekomunikasi, media dan teknologi termasuk ADT, Coinstar, dan Cox Media.
Sebelumnya Verizon memiliki visi untuk mengubah properti Yahoo dan AOL menjadi media raksasa online yang dapat mengambil alih dominasi Google dan Facebook dalam penjualan iklan online.
Penjualan itu membuktikan Verizon tidak lagi pada media online, tidak seperti pada pesaingnya yakni AT&T. Perusahaan jaringan telekomunikasi AT&T masih berupaya mengembangkan WarnerMedia sebagai pesaing Netflix dan Disney.