SpaceX telah menerima lebih dari 500.000 preorder untuk layanan internet satelit Starlink.
“Satu-satunya batasan adalah kepadatan pengguna yang tinggi di daerah perkotaan. Lebih banyak tantangan saat kami menjangkau beberapa juta pengguna,” tweet Musk menanggapi sebuah posting dari seorang reporter CNBC yang mengatakan deposit 99 dolar Amerika Serikat (AS) yang diambil SpaceX untuk layanan itu sepenuhnya dapat dikembalikan dan tidak menjamin layanan.
SpaceX belum menetapkan tanggal peluncuran layanan Starlink tetapi Starlink telah menyebarkan total 12.000 satelit. Konstelasi Starlink akan menelan biaya sekitar 10 miliar dolar AS seperti dikutip Reuters.
Dua orang terkaya di dunia, pendiri Amazon (AMZN.O) Jeff Bezos dan Musk telah menginvestasikan miliaran dolar selama bertahun-tahun untuk membuat terobosan di pasar ini.
Musk dan Bezos telah berdebat secara terbuka mengenai rencana satelit yang bersaing. Komisi Komunikasi Federal AS (FCC) menyetujui rencana SpaceX untuk menyebarkan beberapa satelit Starlink di orbit bumi yang lebih rendah dari yang direncanakan, tetapi menyertakan sejumlah persyaratan untuk memastikan keamanan rencana tersebut.
SpaceX setuju untuk menerima bahwa satelit mereka mungkin mengalami gangguan dari satelit yang digunakan di bawah proyek satelit Amazon’s Kuiper Systems.
Syarat Pre-order
SpaceX mulai menguji coba jaringan internet Starlink untuk pengguna di Amerika Serikat pada akhir 2020. Kini, Starlink mulai membuka pre-order (pemesanan awal) ke calon pengguna yang lebih luas.
Jika berminat, pemesanan bisa dilakukan dengan mengunjungi website Starlink lalu mengisi alamat e-mail dan alamat rumah. Ketika memasukkan alamat wilayah Jakarta, Starlink "ditargetkan akan menjangkau wilayah Anda pada tahun 2022". Belum ada informasi lebih lanjut, apakah Indonesia termasuk wilayah operasional Starlink.
Pemesan diwajibkan membayar deposit sebesar 99 dolar AS atau sekitar Rp1,3 juta (kurs Rp14.000). Dalam keterangannya di situs web, deposit akan sepenuhnya bisa dikembalikan.
Namun, bukan deposit saja yang harus dibayarkan. Pemesan juga harus membeli Starlink Kit yang terdiri dari antena parabola, router WiFi, dan pemasok daya yang totalnya 499 dolar AS (sekitar Rp6,9 juta) seperti dikutip The Verge,
Selama uji coba, pengguna bisa menggunakan Internet dengan kecepatan mulai dari 50-150 Mbps dan latensi mulai dari 20-40 ms. Sebelum membuka pre-order lebih luas, SpaceX mengirim undangan ke calon pengguna potensial.
Dalam pre-order berbasis undangan itu, SpaceX menyebut sudah ada 10.000 pengguna awal yang bergabung. SpaceX pun bekerja sama dengan pemerintah daerah di Amerika Serikat. SpaceX juga telah mengantongi persetujuan dari regulator di Kanada dan Inggris dan berencana menyasar lebih banyak negara.
Sistem pre-order dengan membayar deposit itu sama persis dengan sistem pemesanan mobil listrik Tesla. Tesla sengaja mengundang beberapa calon pembeli potensial untuk memesan mobil listrik yang belum sepenuhnya tersedia.