Find Us On Social Media :

CEO Red Hat: CIO Adalah Cloud Operator, Ini yang Dibutuhkan

By Liana Threestayanti, Kamis, 6 Mei 2021 | 13:40 WIB

Ilustrasi Red Hat hybrid cloud

Seiring tren pemanfaatan cloud saat ini, seorang Chief Information Officer (CIO) nantinya harus piawai menjalankan tugas sebagai cloud operator.

Hal itu dikemukakan CEO Red Hat, Paul Cormier di ajang Red Hat Summit 2021 akhir April lalu. Menurutnya, gabungan antara hardware, aplikasi, lingkungan virtual, dan layanan cloud akan menjadi data center baru bagi perusahaan. Dan seperti halnya di data center, CIO akan bertanggung jawab terhadap tool, proses, keamanan, maupun best practice-nya.

"Data center akan terdiri dari ratusan cloud yang unik, dan setiap organisasi akan harus memiliki platform, tool, proses, dan orang untuk secara efektif mengoperasikannya di antara lanskap yang beragam," ujar Paul Cormier. Ia menegaskan bahwa setiap CIO dan organisasinya harus memahami bahwa mereka sendiri yang memiliki kontrol terhadap "takdir" cloud-nya. 

Paul memperkirakan, pelanggan Red Hat akan harus mengoperasikan antara 4 sampai 10 cloud yang berbeda. Dan para CIO harus memiliki kepiawaian menjalankan cloud yang bertumbuh.

Memelihara data center berukuran besar yang terletak tidak hanya di berbagai lokasi tapi juga berada di berbagai cloud akan membutuhkan tenaga TI yang sangat ahli dan dapat berdampak pada biaya. Pendekatan hybrid, disebut Paul Cormier menawarkan keseimbangan secara teknis dan ekonomi. Hybrid cloud juga akan semakin penting bagi perusahaan yang akan mengadopsi multi cloud dan edge computing. "Edge computing tidak akan eksis tanpa hybrid cloud," tegasnya. 

Paul juga mengingatkan bahwa lingkungan cloud, data center, dan edge adalah footprint yang berbeda. Para cloud operator membutuhkan fondasi yang bersifat umum dan dapat menautkan berbagai lingkungan tadi sehingga workload dapat berpindah-pindah secara mudah tanpa harus mengubah aplikasi.

"Fondasi yang umum itu adalah Linux dan Linux container," jelas Paul Cormier.

Hal lain yang dibutuhkan CIO sebagai cloud operator membangun keahlian internal untuk menjalankan cloud. Dalam kaitannya dengan pengembangan skill, Red Hat mengumumkan perluasan kemitraan dengan Boston University. Kemitraan ini fokus pada riset open hybrid cloud dan investasi pada program-program yang ditujukan untuk membangun talent pool berorientasi masa depan untuk open source dan teknologi-teknologi yang sedang berkembang.