Pandemi COVID-19 telah membawa perubahan terhadap berbagai kegiatan masyarakat, termasuk di dunia pendidikan di mana kegiatan belajar mengajar tidak bisa dilakukan secara tatap muka seperti biasanya.
Sejak Maret 2020, sekolah tidak bisa melakukan aktivitas pembelajaran sehingga kegiatan belajar mengajar harus dilakukan secara virtual atau online.
Dikarenakan hal tersebut, berbagai pihak sekolah pun mulai merasa bahwa perlu adanya platform penunjang untuk berbagi informasi penting yang dapat diakses oleh murid dan guru.
Menghadirkan sebuah website menjadi solusi yang banyak di pilih sekolah untuk menjawab hal tersebut.
Tak heran, jumlah kemunculan website sekolah selama pandemi pun mengalami peningkatan yang signifikan.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Exabytes Indonesia, terjadi kenaikan hingga 168% untuk website sekolah yang terdaftar di kurun waktu pandemi berlangsung dari Maret 2020 hingga Maret 2021.
Lonjakan kenaikan website sekolah ini lebih meningkat signifikan dibandingkan dengan data tahun 2019 - 2020.
Website yang terdaftar merupakan website dengan domain SCH.ID di mana domain ini merupakan domain dengan singkatan dari kata “school” dan “id” yang berarti Indonesia.
Domain ini menjadi domain yang diperuntukkan khusus untuk sekolah yang telah memiliki izin dari PANDI yang bisa digunakan untuk website sekolah apapun dengan berbagai jenjangan pendidikan.
Indra Hartawan sebagai Country Manager Exabytes Indonesia mengemukakan bahwa website sekolah dengan domain sch.id mengalami kenaikan pesat dibandingkan beberapa tahun terakhir.
“Terutama saat pandemi terjadi, domain sch.id mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Hal ini membuktikan bahwa sekolah mulai sadar memerlukan website untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran,” jelas Indra.
Baca Juga: Farrah Nurul Fatimah: Perempuan Pemimpin Product Design di Tokopedia
Ia juga menuturkan bahwa saat ini sekolah harus memanfaatkan teknologi dan informasi agar tidak tertinggal dari perkembangan zaman yang serba digital.