Find Us On Social Media :

Crowde Ungkap Baru 4,5 Juta Petani di Indonesia yang Melek Teknologi

By Indah PM, Senin, 10 Mei 2021 | 09:00 WIB

Crowde mengeluarkan riset yang menyebut baru ada 4,5 juta petani di Indonesia yang melek teknologi.

Crowde bekerja sama dengan DSInnovate, mengeluarkan laporan riset untuk melihat sejauh mana agritech (agriculture-technology) dapat memberikan dampak positif bagi Indonesia. 

Mengangkat tajuk “Driving the Growth of Agriculture Technology Ecosystem in Indonesia”, laporan riset ini fokus membahas seputar lanskap pertanian di Indonesia, tantangan dalam industri pertanian, hingga studi kasus agritech di Indonesia.

Seperti sektor pertanian yang tumbuh sebesar 215% pada Q3 tahun 2020, tidak sejalan dengan kondisi petaninya yang memiliki tingkat penetrasi rendah terhadap teknologi. Padahal teknologi dapat memudahkan proses pertanian dari hulu ke hilir yang akhirnya meningkatkan pendapatan petani. 

Riset tersebut melaporkan baru ada 4,5 juta petani dari total 33,4 juta petani di 2020 yang menggunakan internet selama satu tahun belakangan. Ini ditengarai oleh rendahnya tingkat pendidikan yang sebanyak 14 juta petani merupakan lulusan tingkat sekolah dasar.

“Kondisi petani Indonesia hingga kini masih sangat tradisional. Kehadiran teknologi seharusnya bisa membuat sektor pertanian lebih maju dan moderen agar proses budidaya berjalan lebih efektif dan hasil panen pun jadi lebih maksimal," ungkap Mirza Adhyatma (VP of Product Crowde). 

Untuk membantu penetrasi teknologi bagi mitra petani, Crowde merekrut 40 field agent yang dibekali dengan aplikasi AgScout untuk mempermudah proses monitoring dan pendampingan petani saat berbudidaya. Teknologi ini juga memudahkan mitra petani untuk mendapat rekomendasi yang sesuai seputar proses budidaya.

Selain itu, budidaya pertanian di Indonesia yang masih sangat bergantung dengan alam dan tingginya biaya produksi, juga menjadi kendala. 

Walhasil kemunculan startup di bidang pertanian dalam 5 tahun terakhir ini dapat memainkan peran kunci dalam pencapaian target sektor pertanian di Indonesia. 

Crowde sebagai salah satu startup juga berupaya mewujudkan terciptanya ekonomi inklusif yang mendukung permodalan bagi petani kecil dan unbanked. 

Crowde memiliki tim farmer consultant yang akan membantu petani, di manapun mereka berada untuk mengajukan permodalan secara digital melalui aplikasi AgSales. Sekaligus membekali petani dengan literasi keuangan.

Tak hanya itu, Crowde juga bekerja sama dengan 9 off-taker institusional dan 118 off-taker retail lokal agar bisa menampung seluruh hasil panen mitra petani agar mereka tidak lagi perlu bingung soal akses pemasaran hasil panen. 

Belum lama ini, Crowde juga terpilih menjadi salah satu startup di Indonesia yang mengikuti program Google for Startup Accelerator. Dalam program tersebut, Crowde akan mendapat bimbingan dan dukungan teknis proyek dari 26 April hingga 10 Juni 2021. 

Selain itu, juga ada workshop dan pembahasan mendalam seputar desain produk, akuisisi pelanggan, dan pengembangan kepemimpinan bagi para founder. 

Ini tentunya menjadi kesempatan bagi Crowde untuk semakin berkembang dan meningkatkan kualitas layanan demi kemajuan sektor pertanian di Indonesia.