Sembilan startup di bidang layanan kesehatan (healthcare) menduduki posisi teratas dalam daftar Top 50 Artificial Intelligence (AI) Startups yang dipublikasikan oleh GlobalData dalam ‘Startup Scorecard’ yang ada di Disruptor Intelligence Center.
Startup Scorecard dari GlobalData ini menggunakan metodologi yang meliputi tiga pilar: investasi (Investment), inovasi (Innovation), dan kehadiran di pasar (Market Presence) menggunakan 13 KPI dari lebih dari 10.000 startup dari berbagai industri, bidang, dan kawasan.
“AI, yang saat ini termasuk salah satu teknologi disruptif terdepan, berpotensi menjadi game changer di berbagai industri. Dengan beberapa aplikasi pada machine learning, data science, conversational platforms, dan computer vision, AI mentransformasi bisnis dan mendisrupsi berbagai industri secara global," ujar Apoorva Bajaj, Practice Head, Financial Markets GlobalData.
Analisis dari ‘Startup Scorecard’ mengungkapkan bahwa dana sebesar US$47 miliar telah dikumpulkan oleh 50 startup AI teratas, sejak tahun 2015 hingga kini, dalam berbagai seri pendanaan venture capital dari total 658 investor. Di antaranya adalah 106 investor Tier 1 (Marquee).
Dalam daftar Startup Scorecard, ada 9 startup dari sektor kesehatan, 8 dari teknologi, masing-masing 5 dari sektor layanan keuangan dan transportasi.
Sebanyak 33 startup di daftar tersebut berasal dari AS, dan 10 dari China. Sisanya datang dari Perancis, Inggris, Jerman, dan Swiss. Sebagian besar perusahaan rintisan AI yang berbasis di AS aktif di bidang kesehatan dan autonomous driving. Sementara startup asal Tiongkok yang masuk dalam daftar, utamanya aktif di bidang teknologi dan retail.
“Startup AI mendorong terciptanya manfaat nyata di berbagai industri dengan penawaran yang unik dan tetap berada dalam pantauan para investor dengan return on investment yang tinggi. Ditambah lagi, lebih dari separuh startup yang ada di daftar top 50 AI startup berada di tahap late stage, 21 di tahap growth stage, dan dua di tahap early stage. Mayoritas (34) dari 50 startup AI teratas ini telah meraih dana dari pendanaan seri D atau putaran berikutnya dari pendanaan VC," jelas Apoorva Bajaj.