Find Us On Social Media :

GSMA Serukan Para Pemerintah Negara Melisensikan 6 GHz bagi 5G

By Cakrawala, Kamis, 27 Mei 2021 | 22:00 WIB

Ilustrasi 5G

GSMA (GSM Association) minggu lalu menyerukan kepada para pemerintah negara di dunia untuk melisensikan pita frekuensi 6 GHz bagi 5G. Pasalnya, GSMA meyakini bahwa kemampuan dan kecepatan penuh dari 5G bergantung pada spektrum 6 GHz tersebut. Sejauh ini berbagai negara di dunia mengambil langkah yang berbeda untuk pita frekuensi 6 GHz; ada yang melisensikan sepenuhnya, ada yang tidak melisensikan sama sekali. Melalui seruannya, GSMA berharap negara-negara di dunia mau melisensikan setidaknya sebagian spektrum frekuensi 6 GHz bagi 5G.

"5G berpotensi untuk meningkatkan PDB dunia sebesar $2,2 triliun," ujar John Giusti (Chief Regulatory Officer untuk GSMA). "Tetapi, ada ancaman nyata terhadap pertumbuhan ini jika spektrum 6 GHz yang mencukupi tidak tersedia untuk 5G. Kejelasan dan kepastian menjadi sangat penting untuk menumbuhkan investasi besar-besaran jangka panjang di dalam infrastruktur kritikal ini," tegasnya lagi.

Salah satu negara yang tidak melisensikan pita frekuensi 6 GHz bagi 5G adalah Amerika Serikat. Amerika Serikat mengalokasikan pita frekuensi 6 GHz antara lain untuk Wi-Fi. Jika Anda pernah mendengar Wi-Fi 6E, pita frekuensi 6 GHz inilah yang menjadi kunci dari Wi-Fi 6E. Dengan kata lain, Wi-Fi 6E membutuhkan pita frekuensi 6 GHz. Tanpa pita frekuensi 6 GHz, Wi-Fi 6E menjadi Wi-Fi 6. Adapun salah satu negara yang mengalokasi sepenuhnya pita frekuensi 6 GHz bagi 5G adalah Cina.

GSMA menambahkan bahwa pita frekuensi 6 GHz tidak hanya esensial untuk membolehkan operator telekomunikasi seluler menghadirkan konektivitas terjangkau yang ditingkatkan untuk menjangkau lebih banyak anggota masyarakat; melainkan juga untuk menghantarkan kecepatan dan kapasitas yang dibutuhkan oleh kota, transportasi, dan pabrik pintar. GSMA menyebutkan jaringan 5G diperkirakan membutuhkan spektrum frekuensi sebesar 2 GHz pada pita frekuensi menengah sampai dekade berikutnya agar bisa mencapai potensinya secara penuh.

Secara spesifik GSMA menyerukan kepada para pemerintah negara di dunia untuk setidaknya menyediakan 6.425 MHz sampai 7.125 MHz bagi 5G yang berlisensi. Sementara, untuk spektrum frekuensi bagian bawah dari pita frekuensi 6 GHz; yakni 5.925 MHz sampai 6.425 MHz; bergantung berbagai kondisi, bisa dibuka tanpa lisensi untuk teknologi lain.