Berdasarkan data Global Entrepreneurship Index 2018, Indonesia menempati peringkat 94 dari total 137 negara dalam hal kewirausahaan. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sendiri menargetkan total penduduk berwirausaha meningkat menjadi empat persen, mengingat sektor kewirausahaan berkontribusi pada penguatan ekonomi sebuah negara.Peduli dengan kondisi ini, CEO Ternak Uang yang merupakan serial entrepreneur muda asal Indonesia, Raymond Chin, membagikan temuannya tentang bagaimana teknologi bisa membantu akselerasi bisnis bagi para wirausahawan. Dikutip dari penjelasannhya dalam video berjudul “Teknologi untuk Grow Bisnis Kamu (Secara Realistis)” yang tayang di channel Youtube pribadinya, Raymond membagikan beberapa tips praktikal memanfaatkan teknologi untuk dapat mengakselerasi sebuah bisnis.Memanfaatkan Penggunaan Teknologi untuk Operasional BisnisSalah satu kesalahan umum entrepreneur pemula, banyak yang terlalu terfokus untuk melahirkan inovasi teknologi yang kompleks dan canggih tanpa menyadari ada atau tidaknya kebutuhan ini dalam bisnis yang dijalankan. Untuk itu, Raymond menyarankan untuk memanfaatkan teknologi yang sudah ada dan diciptakan sebelumnya. Khususnya bagi para pengusaha pemula yang masih menghemat dana operasional, gunakan fitur-fitur teknologi dalam kegiatan operasional bisnis. Raymond mencontohkan, media sosial dan marketplace menjadi aspek teknologi yang sudah lazim digunakan untuk kegiatan marketing. Dua hal ini adalah contoh dasar dari penggunaan teknologi untuk akselerasi bisnis. Integrasi Teknologi dalam Kualitas Pelayanan dan Produk kepada PenggunaKecanggihan teknologi juga dapat digunakan untuk memajukan bisnis kita dibanding para pemain lain. Tapi tentu saja, kita sudah harus paham dengan perkembangan yang terjadi di pasar sekarang, termasuk kesiapan pasar (market maturity) dan kemajuan kompetitor. Misalnya, jika bisnis kamu adalah sebuah bisnis kelas online, kamu bisa melakukan diferensiasi dengan mengintegrasikannya dengan berbagai teknologi lain. Atau, kamu bisa menggunakan aplikasi chat for business untuk akuisisi dan layanan pelanggan, mengalihkannya ke sistem online ticketing untuk melakukan pembelian tiket kelas, dan mengadakan kelas dalam format terbatas di sebuah aplikasi video conference. Integrasi seperti ini tidak hanya akan memudahkan dari segi biaya, operasional, dan tenaga kerja, namun juga membangun sebuah user experience yang nyaman bagi pengguna. Dengan teknologi, para pengguna juga dimudahkan karena tidak harus mempelajari ulang teknologi/produk baru yang belum tentu familiar bagi mereka. Dalam hal ini, penggunaan existing product dapat dilakukan dengan lebih cepat, lebih mudah, dan dapat memberikan hasil dalam waktu yang lebih singkat. Ciptakan Teknologi Baru sebagai Inovasi LayananDalam tahap ini, teknologi tidak lagi digunakan sebagai elemen pelengkap dalam operasional maupun layanan bisnis. Namun, teknologi sudah menjadi bagian fundamental dari bisnis tersebut. Contohnya, seperti jenis bisnis yang tidak bisa jalan tanpa adanya aplikasi sendiri, tanpa website, ataupun tanpa marketplace milik sendiri. Jenis bisnis ini membutuhkan biaya dan waktu pengerjaan yang tentunya diperhitungkan besar. Bisnis seperti ini juga membutuhkan tenaga pengembang yang dijadikan sebagai tumpuan untuk inovasi teknologi yang dihadirkan tersebut. Tentu saja tidak semua wirausahawan bisa sampai di tahap ini. Hal ini juga bukanlah sebuah keharusan yang perlu dilakukan oleh setiap pemilik usaha.