Find Us On Social Media :

Pandemi, 20 Perusahaan Teknologi APAC Tetap Moncer, Ini Rahasianya

By Liana Threestayanti, Jumat, 28 Mei 2021 | 22:50 WIB

Ilustrasi bisnis teknologi

Di tengah deraan COVID-19, sebagian besar dari 20 perusahaan teknologi teratas di Asia Pasifik tetap mencatatkan pertumbuhan pendapatan, menurut laporan GlobalData. Ada yang andalkan investasi, ada yang terapkan strategi.

Pertumbuhan pendapatan 20 perusahaan teknologi teratas di Asia Pasifik yang mencapai lebih dari 5% pada tahun 2020 tak lepas dari peningkatan investasi yang mereka lakukan untuk transformasi digital, data center, dan implementasi Internet of Things (IoT).

Investasi tersebut tidak saja memungkinkan perusahaan menjaga pertumbuhan selama pandemi. Menurut perusahaan data dan analytics, GlobalData, investasi tersebut juga memberikan "darah segar" bagi perusahaan untuk sukses di tengah kondisi yang sulit.

Adapun yang disebut perusahaan teknologi di sini mencakup pengembang software dan hardware, penyedia layanan TI (termasuk penyedia layanan berbasis internet), dan perusahaan manufaktur produk elektronika, termasuk semikonduktor dan perangkat mobile.

Di antara 20 perusahaan teratas tersebut, 65% mengaku mengalami pertumbuhan pendapatan year-on-year (YoY), enam di antaranya melaporkan pertumbuhan dua digit di tahun 2020. Tencent, Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC) dan WPG memimpin dengan pertumbuhan pendapatan YoY lebih dari  20%. 

“Peningkatan pendapatan yang signifikan pada iklan online utamanya datang dari platform e-commerce, sektor FMCG dan pendidikan. Dan pendapatan dari gim online membantu Tencent mencatatkan pertumbuhan 27,9% di 2020. Permintaan gim smartphone juga meningkat, yaitu  Honour of Kings, Peacekeeper Elite, PUBG Mobile, dan yang baru diluncurkan, Moonlight Blade Mobile, mendorong  penjualan gim online Tencent yang juga mencatatkan pertumbuhan mengesankan pada layanan pembayaran komersial dan wealth management services," jelas Keshav Kumar Jha, Business Fundamentals Analyst, GlobalData.

Sementara pertumbuhan pendapatan YoY WPG terdongkrak oleh penjuakan komponen optis, IC analog, dan berbagai komponen untuk transmisi sinyal, terutama penjualan comparator, converter digital/analog, panel LEDdan sensor.

“Akselerasi transformasi digital di saat pandemi COVID-19 mendorong peningkatan permintaan platform  high-performance computing dari TSMC. Di samping itu, TSMC melaporkan, pertumbuhan juga datang dari  permintaan smartphone 5G dan platform IoT,” ujar Keshav Kumar Jha.

Sementara SK Hynkx mencatatkan pertumbuhan pendapatan dua digit di 2020 berkat penjualan produk flash DRAM dan NAND dan berkat pertumbuhan pasar server.

Perusahaan asal Tiongkok, Xiaomi, mencatatkan kenaikan penjualan smartphone sebesar 6,1%, utamanya di jajaran smartphone premium. Strategi ‘Smartphone × AIoT’ yang diterapkan mulai mendatangkan manfaat bagi perusahaan. Hal ini diperlihatkan oleh pertumbuhan YoY sebesar 8,6% dari produk di segmen IoT dan lifestyle di tahun 2020. 

Namun Panasonic menjadi satu-satunya perusahaan yang mengalami penurunan pendapatan lebih 10%. Penurunan ini utamanya akibat COVID-19, dan suramnya bisnis televisi dan solusi otomotif. 

“Krisis kesehatan mengharuskan organisasi memperkuat proses supply chain dan memelihara kolaborasi yang erat dengan mitra bisnis di upstream maupun downstream agar operasional dan produksi tidak terganggu. Pengeluaran untuk digitalisasi yang dilakukan perusahaan di berbagai industri dipastikan akan meningkat. Pengapalan smartphone 5G juga akan meningkat seiring penggelaran jaringan 5G yang lebih cepat, dan industri semikonduktor akan muncul sebagai pemenang di tahun-tahun yang akan datang," tutup Keshav Kumar Jha.