Find Us On Social Media :

GlobalData: Pertumbuhan Pendapatan Operator Melambat Hingga 2025

By Liana Threestayanti, Sabtu, 29 Mei 2021 | 21:20 WIB

Ilustrasi Pengguna Smartphone

Pendapatan dari pasar layanan mobile Indonesia diprediksi akan tumbuh dengan compound average growth rate (CAGR) yang lebih lambat, yaitu sebesar 1%, dari US$10,1 miliar pada 2020 menjadi US$10,5 miliar pada 2025. 

Hal ini terjadi karena pendapatan layanan suara yang terus turun akan mengkompensasi laju segmen mobile data.  

Analisis GlobalData yang berjudul Indonesia Mobile Broadband Forecast Model mengungkapkan bahwa pendapatan dari mobile voice service akan menurun sekitar 6% selama periode prakiraan, seiring menurunnya ARPU layanan suara akibat beralihnya pengguna ke platform komunikasi berbasis  over-the-top (OTT), seperti WhatsApp dan Google Duo. 

Pendapatan layanan mobile data sendiri diperkirakan akan tumbuh dengan CAGR sebesar 4% sepanjang 2020-2025. Pertumbuhan ini didorong oleh penetrasi smartphone yang terus meningkat, pertumbuhan ARPU dari langganan 4G, dan peningkatan konsumsi layanan mobile data. 

“Langganan smartphone di Indonesia diperkirakan akan mencapai 336,4 juta pada tahun 2025, didorong oleh perluasan layanan 4G di negara ini, bersama dengan paket bundling dan diskon promosi yang ditawarkan oleh operator untuk pembelian smartphone," ujar Antariksh Raut, Telecom Analyst, GlobalData.

GlobalData juga memprediksi penggunaan data pada smartphone di Indonesia akan meningkat dari 7GB per bulan di 2020 menjadi 17GB per bulan di 2025. Peningkatan ini akan turut mendorong pendapatan dari layanan mobile data.  

Di sisi lain, pertumbuhan langganan 4G, didorong oleh perluasan layanan jaringan LTE operator ke daerah-daerah tertinggal, sebagai bagian dari rencana pemerintah untuk menyediakan akses jaringan 4G ke semua desa dan kecamatan terpencil di negara tersebut pada tahun 2022.

"Telkomsel akan tetap menjadi operator seluler terkemuka selama periode perkiraan. Kepemimpinan Telkomsel di pasar layanan seluler akan didukung oleh fokus yang kuat pada perluasan jaringan 4G ke daerah-daerah tertinggal dan keunggulan awal dalam uji coba 5G," tutup Antariksh Raut.