Find Us On Social Media :

ESET Berikan 11 Langkah Mitigasi Agar Terhindari dari Modus SIM Swap

By Indah PM, Kamis, 3 Juni 2021 | 17:15 WIB

Penjahat membobol akun perbankan dengan menduplikasi kartu SIM atau SIM card swap milik korban

Seperti kita ketahui bersama bahwa dalam kurun waktu 2019-2021 telah terjadi banyak kasus kebocoran data di Indonesia.

Ratusan juta data pribadi warga Indonesia, termasuk NIK, nomor HP dan alamat terpapar di dunia bawah tanah kejahatan siber, diperjualbelikan secara bebas dan dapat diakses oleh semua penjahat dunia maya.

Salah satu pangkal penyebab kebocoran data tersebut adalah SIM swap, yaitu modus penipuan dengan mengambil alih nomor ponsel atau kartu SIM dengan cara menduplikasinya melalui operator seluler.

Dalam kejahatan ini korban biasanya tak mengerti apa yang terjadi, dan tak tahu apa yang harus dilakukan.

Dengan menduplikasi kartu SIM, pelaku dapat menggandakan identitas, mengambil alih akun media sosial dan mengambil alih akun bank.

Dengan tiga tindakan tersebut berbagai macam kejahatan siber dapat dilakukan dan bukan hanya mengancam pemilik nomor ponsel tetapi juga semua orang yang terafiliasi dengan nomor ponsel tersebut dan akun-akun yang dikuasai.

Baca Juga: Jadi Pangkal Penyebab Kebocoran Data, Begini Cara Kerja SIM Swap

Kabar baiknya, di balik setiap masalah ada solusinya, begitu pula dengan peretasan kartu SIM.

Berikut ini ESET memberikan langkah-langkah pengamanan yang dapat dilakukan untuk mencegah SIM swap:

  1. Selalu perbarui perangkat lunak, termasuk browser, antivirus, dan sistem operasi.
  2. Batasi informasi pribadi terkait dengan media sosial.
  3. Jangan pernah membuka tautan atau lampiran mencurigakan yang diterima melalui e-mail atau pesan teks.
  4. Jangan membalas e-mail yang mencurigakan atau terlibat melalui telepon dengan penelepon yang meminta informasi pribadi.
  5. Perbarui kata sandi secara teratur.
  6. Ganti 2FA berbasis SMS dengan aplikasi autentikator atau kunci keamanan fisik.
  7. Unduh aplikasi hanya dari penyedia resmi dan selalu baca izin aplikasi.
  8. Jika memungkinkan, jangan kaitkan nomor telepon dengan akun online yang sensitif.
  9. Atur PIN untuk membatasi akses ke kartu SIM. Jangan bagikan PIN ini kepada siapa pun.
  10. Sering periksa laporan keuangan.
  11. Bila memungkinkan, hindari memberikan fotocopy KTP/KK atau menginput pada online form untuk kegiatan pengumpulan data. Jika harus memberi dalam bentuk kertas, beri tanda pada kertas tersebut agar ketika di-copy dapat diketahui sumber penyebarnya.

Baca Juga: Eset Berikan Empat Tips Aman dari Penipuan Siber Selama Pandemi

Namun jika sudah terlanjur menjadi korban, ini saran ESET yang harus dilakukan dengan segera:

  1. Jika ponsel mengalami hilang sinyal tanpa alasan, segera laporkan ke operator layanan seluler Anda.
  2. Jika operator layanan seluler mengonfirmasi bahwa SIM Anda telah ditukar (SIM swap), laporkan ke polisi.
  3. Dan segera menghubungi layanan perbankan untuk tindak pencegahan, dengan mengganti seluruh kredensial.

IT Security Consultant PT Prosperita Mitra Indonesia, Yudhi Kukuh, melihat fenomena ini dan menyebut modus SIM Swap ini dapat terjadi pada siapa pun tanpa terkecuali.

“Namun, teknik penipuan ini mendekati sempurna jika dilengkapi dengan data pribadi seperti terdapat pada KTP dan KK. Sementara minimnya kesadaran untuk melindungi data pribadi masih menjadi masalah nyata di republik ini,” jelas Yudhi melalui keterangan tertulis, Rabu (2/6/2021).

Yudhi pun menyarankan agar menjaga data pribadi seakan melindungi nyawa sendiri. Sebab dalam dunia maya tidak ada kata ampun, begitu data pribadi hilang segala sesuatu ikut melayang.

Baca Juga: Eset Ungkap Sepuluh Tanda Komputer Anda Diretas Saat Kerja dari Rumah