Find Us On Social Media :

Akun Facebooknya Diblokir Selama Dua Tahun, Trump: Ini Penghinaan

By Adam Rizal, Minggu, 6 Juni 2021 | 09:30 WIB

Trump

Facebook memutuskan memblokir akun mantan presiden AS Donald Trump selama dua tahun.

Facebook menilai Trump pantas mendapatkan hukuman maksimum karena melanggar aturan platform.

"Kami percaya tindakan Trump merupakan pelanggaran berat terhadap aturan kami. Trump pantas mendapatkan hukuman tertinggi yang tersedia di bawah protokol penegakan hukum," Kata Wakil Presiden Urusan Global Facebook Nick Clegg dalam sebuah post seperti dikutip dari AFP.

Facebook menyatakan pemblokiran dua tahun itu mulai berlaku 7 Januari. Setelah batas waktu pemblokiran habis, Facebook akan meminta para ahli untuk menilai apakah aktivitasnya di jejaring sosial masih mengancam keselamatan publik.

Jika para ahli menyatakan masih ada risiko serius dari kegiatan Trump terhadap keselamatan publik, maka Facebook akan memperpanjang waktu pemblokiran.

"Jika kami menemukan masih ada risiko serius terhadap keselamatan publik, kami akan memperpanjang pembatasan untuk jangka waktu tertentu dan terus mengevaluasi kembali hingga risiko itu surut," kata Clegg.

"Kalau itu tetap berlanjut, dia akan menghadapi sanksi ketat yang dapat dengan cepat meningkat menjadi penghapusan permanen dari jejaring sosial karena melanggar aturan," tambahnya.

Ia menyadari pemblokiran yang dilakukan Facebook terhadap akun Trump tersebut akan memantik kritik.

"Tetapi, tugas kami adalah membuat keputusan dengan cara yang proporsional, adil, dan transparan, sesuai dengan instruksi yang diberikan kepada kami oleh Dewan Pengawas," katanya.

Awalnya Facebook hanya memblokir Trump selama 24 jam setelah kerusuhan. Tapi pemblokiran itu diperpanjang sampai waktu yang tidak ditentukan hingga keputusan terbaru ini dikeluarkan.

Respons Trump

Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merespons kebijakan Facebook memblokir akunnya selama 2 tahun.

Menurutnya, kebijakan itu adalah penghinaan kepada pemilihnya, terutama di tengah rencananya kembali ke Gedung Putih.

"Putusan Facebook adalah penghinaan terhadap 75 juta orang yang memecahkan rekor, ditambah banyak lainnya, yang memilih kami dalam pemilihan presiden yang dicurangi 2020. Mereka seharusnya tidak dibiarkan lolos dari penyensoran dan pembungkaman ini, dan pada akhirnya, kita akan menang. Negara kita tidak dapat menerima pelecehan ini lagi!," kata Trump seperti dikutip dari AFP.

Trump bertekad, kalau berkuasa lagi menjadi presiden AS, dia tidak akan tinggal diam dengan perlakuan Facebook.

"Lain kali saya di Gedung Putih, tidak akan ada makan malam lagi, atas permintaannya, dengan Mark Zuckerberg dan istrinya. Semuanya akan menjadi bisnis," kata Trump tentang kepala eksekutif Facebook.

Tak hanya Facebook, situs web media lain seperti Twitter juga memblokirnya. Pada akhir pekan ini, Facebook mempertegas kebijakannya pada Trump dengan menyatakan akan memblokir akunnya selama dua tahun.