Find Us On Social Media :

Ancaman Web Meningkat, Kaspersky Anjurkan Netizen Lakukan Langkah Ini

By Liana Threestayanti, Selasa, 8 Juni 2021 | 20:15 WIB

Sepanjang kuartal pertama 2021, Kaspersky mendeteksi dan memblokir lebih dari 9 juta ancaman siber, atau naik 20% dari tahun lalu, yang dilancarkan para penjahat maya melalui internet. Namun insiden lokal mengalami penurunan sebanyak 18%.

Harus diakui bahwa pandemi COVID-19 telah mempercepat pergeseran digital di seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Namun, para pelaku kejahatan siber juga menyadari momentum berharga ini dan terus mencari peluang untuk melancarkan aksi jahatnya. Semakin banyak pengguna menjelajah online, semakin besar kesempatan bagi mereka untuk masuk dan meluncurkan upaya berbahaya.

Sepanjang periode Januari-Maret 2021, produk Kaspersky mendeteksi dan memblokir sebanyak 9.639.740 ancaman siber berbeda yang ditularkan melalui Internet pada komputer pengguna Kaspersky Security Network (KSN) di Indonesia. Jumlah ancaman tersebut mengalami kenaikan sebesar 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan 8.026.877 ancaman terdeteksi di negara ini. 

KSN sendiri merupakan infrastruktur terdistribusi kompleks yang didedikasikan untuk memproses aliran data terkait keamanan siber dari jutaan peserta sukarela di seluruh dunia. 

Secara keseluruhan, 25,8% pengguna menjadi sasaran ancaman yang ditransmisikan melalui web selama periode ini. Ini menempatkan Indonesia di posisi ke-56 dunia dalam hal - bahaya yang muncul saat berselancar di web. 

Ada beberapa cara yang digunakan para penjahat maya untuk melancarkan ancaman web. Pertama, memanfaatkan kerentanan di browser dan pluginnya. Infeksi dalam jenis serangan ini terjadi saat mengunjungi situs web yang terinfeksi, tanpa sepengetahuan dan tanpa intervensi apapun dari pengguna.

Kedua, menggunakan metode yang paling sederhana dan masih efektif, rekayasa sosial. Pengguna harus mengunduh file berbahaya ke komputer mereka. Cara ini melibatkan sisi psikologis pengguna dan para pelaku kejahatan siber berperan untuk membuat korban percaya bahwa pengguna mengunduh file program yang sah.

Penurunan Ancaman Lokal 

Data Kaspersky selanjutnya menunjukkan frekuensi pengguna menjadi sasaran penyebaran malware melalui drive USB, CD dan DVD yang dapat dilepas, dan metode "offline" lainnya.

Kuartal pertama tahun ini, produk Kaspersky mendeteksi sebanyak 23.594.930 insiden lokal di komputer partisipan KSN di Indonesia. Angka tersebut memperlihatkan penurunan 18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan 28.885.114 insiden. Secara keseluruhan, 27,7% pengguna di Indonesia hampir terinfeksi oleh ancaman lokal selama periode tersebut. 

“Dengan lebih dari 70% penduduk Indonesia adalah pengguna internet, sudah tidak diragukan bahwa negara ini dan para penggunanya masih menjadi daya tarik bagi para para penjahat dunia maya. Walaupun teknologi adalah alat yang efektif untuk memajukan kehidupan dan bisnis kita di tengah pandemi, namun kita juga harus mempertimbangkan bahwa ketidakstabilan dan kecemasan yang ditimbulkan oleh situasi ini membuat manusia menjadi target yang rentan terhadap ancaman seperti rekayasa sosial. Oleh karena itu, mari bentengi diri dengan pertahanan dasar dan kebiasaan online yang bijak demi menjaga aset dan data kita tetap aman,” ajak Yeo Siang Tiong, General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara.

“Indonesia memiliki potensi besar untuk pertumbuhan di masa depan dengan pembangunan infrastruktur dan adaptas teknologinya. Sektor publik juga kini turut melibatkan diri dalam perencanaan kami untuk meningkatkan kemampuan keamanan siber negara. Jadi semakin jelas bahwa kita dapat bergerak maju dan merangkul kekuatan teknologi dan internet dengan aman selama sistem terlindungi dengan baik dan orang-orang sekitar semakin terlatih dan sadar akan kepentingan keamanan siber,” tambah Dony Koesmandarin, Territory Manager Kaspersky untuk Indonesia.

Kaspersky menyarankan sejumlah langkah yang akan melindungi pengguna internet dari ancaman online, seperti memeriksa setiap tautan dengan cermat sebelum mengekliknya; jangan memercayai e-mail dari pengirim yang tidak dikenal pengguna sampai pengguna melakukan verifikasi keaslian surel tersebut; jangan memasang aplikasi yang berasal dari sumber tidak terpercaya; dan jangan sembarangan memberikan ijin akses kepada aplikasi apapun.

Sedangkan untuk perusahaan, Kaspersky juga merekomendasikan beberapa hal agar bisnis selalu terlindung dari ancaman maya, seperti memberikan edukasi tentang keamanan siber kepada semua karyawan; menerapkan akses berjenjang; memasang perangkat lunak keamanan komprehensif, seperti Kaspersky Endpoint Security, untuk setiap server, PC, perangkat lain yang terhubung; dan cadangkan data penting dan perbarui peralatan dan aplikasi TI secara teratur untuk menghindari kerentanan yang menyebabkan pelanggaran.