Startup fintech (financial technology) di bidang P2P (Peer-to-Peer) lending Modal Rakyat, resmi menjalin kerja sama dengan Bank Jago.
Dalam kerja sama ini, nantinya pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dapat memperoleh pembiayaan hingga Rp2 Miliar dengan durasi pinjaman hingga 6 bulan.
Adapun dalam kemitraan ini Modal Rakyat dan Bank Jago menargetkan penyaluran pembiayaan Rp50 Miliar kepada 100 pelaku UMKM.
Penandatanganan kerja sama antara Modal Rakyat dengan Bank Jago telah dilaksanakan akhir Mei lalu yang diwakili oleh Hendoko Kwik, Direktur Utama Modal Rakyat dengan Michael Jermia Tjahjamulia, Head of Partnership Lending Acquisition Bank Jago.
Kerja sama Modal Rakyat dengan Bank Jago dilandasi kesamaan aspirasi dalam memajukan sektor UMKM dengan mengoptimalkan teknologi digital.
Saat ini, terdapat 65 juta pelaku UMKM tersebar di seluruh Indonesia dan sebagian besar di antaranya belum memiliki akses yang memadai ke institusi keuangan formal.
“Pemanfaatan teknologi dan kolaborasi antara P2P lending dengan institusi perbankan akan memainkan peran penting dalam meningkatkan akses finansial para pelaku UMKM,” kata Hendoko Kwik, Direktur Utama Modal Rakyat.
Berdiri sejak 2018, Modal Rakyat telah menyalurkan total pembiayaan lebih dari Rp1,2 Triliun untuk puluhan ribu UMKM di Indonesia.
Kerja sama dengan berbagai ekosistem digital telah direalisasikan oleh Modal Rakyat untuk meningkatkan nilai penyaluran.
Hingga saat ini, terdapat 11,946 Pendana Individu (lender) dan 15 Pendana Institusi (super lender) yang telah bekerja sama dengan Modal Rakyat.
“Modal Rakyat selalu berupaya dapat menjadi jembatan bagi pelaku UMKM untuk bisa memperoleh akses pembiayaan dengan lebih mudah dan cepat. Kolaborasi dengan Bank Jago ini selaras dengan misi kami untuk berkontribusi dalam mewujudkan inklusi keuangan melalui keuangan digital,” jelas Hendoko.
Hendoko menjelaskan fintech lending membutuhkan dukungan super lender seperti institusi perbankan agar bisa menopang kebutuhan UMKM.
Terutama UMKM yang usahanya terus berkembang sehingga membutuhkan pendanaan lebih besar dan berkelanjutan.