Perusahaan keamanan siber global Kaspersky dan Badan Siber dan Sandi Negara menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dalam rangka meningkatkan kapabilitas keamanan siber Indonesia.
Di tengah percepatan digitalisasi di Indonesia, MoU tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengembangan kapasitas dan pengembangan institusi terkait keamanan siber di sektor pemerintah untuk memastikan keselamatan dan keamanan publik di abad ke-21.
CEO Kaspersky Eugene Kaspersky mengatakan Indonesia sedang berkembang pesat di dunia digital dan pandemi telah mempercepat perkembangan ini. Peningkatan arus digitalisasi juga berarti meningkatnya kejahatan siber karena penjahat siber juga semakin terampil dan berpengalaman. Keamanan dunia siber menjadi semakin krusial terhadap perekonomian negara dan keselamatan penduduknya.
"Dalam rangka membangun dunia yang lebih aman dan mendukung negara dalam memanfaatkan kekuatan teknologi secara aman, kami akan bekerja bersama-sama dan berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran terkait keamanan siber dan program peningkatan kapasitas," katanya.
MoU yang telah ditandatangani oleh Kaspersky dan BSSN akan mencakup kolaborasi dalam berbagi pengetahuan, peningkatan kapasitas, berbagai pelatihan keamanan siber dan program bersama untuk menciptakan kesadaran siber di Indonesia.
Tindakan preventif dan represif guna mencegah dan memitigasi potensi ancaman kejahatan siber sudah dilakukan dari sisi teknologi, namun potensi ancaman siber yang terus berkembang tetap membutuhkan pendekatan lain, salah satunya melalui user behavior, yaitu pembangunan budaya kesadaran keamanan siber (cybersecurity awareness). Phishing, Malware, hingga serangan yang mengeksploitasi kerentanan (vulnerabilities) pada perangkat seringkali menjadi metode serangan yang memanfaatkan “perilaku pengguna” dalam melancarkan aksinya.
Kepala BSSN letnan Jenderal TNI (Purn) Hinsa Siburian mengatakan potensi ancaman siber, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kaspersky berupaya meningkatkan keamanan komputasi secara keseluruhan melalui komitmen terhadap keamanan, perlindungan privasi, keandalan, respons insiden, dan integritas dengan mengambil langkah awal dalam bentuk penandatanganan Nota Kesepahaman.
"Kedua pihak baik Kaspersky maupun BSSN saling berkomitmen untuk membangun kerja sama yang baik terutama dalam penyelenggaraan keamanan siber di infrastruktur kritis serta peningkatan kapabilitas melalui pelatihan, konsultasi, evaluasi keamanan informasi, hingga pemulihan dan respons atas insiden," katanya.
Kaspersky adalah perusahaan keamanan siber dan privasi digital global dengan lebih dari 20 tahun pengalaman di bidang keamanan siber.
Sebagai pendukung setia kolaborasi saling menguntungkan dan transparansi di dunia siber, perusahaan dikenal dengan pengetahuan intelijen ancaman yang mendalam dan portofolio keamanan yang komprehensif dalam melawan ancaman yang berkembang secara online.
Selama kuartal pertama tahun ini, Kaspersky telah menggagalkan 9.639.740 malware yang tersebar melalui internet dan hampir menginfeksi pengguna di Indonesia.