Find Us On Social Media :

Bos Apple Ungkap Rahasia iPhone Jauh Lebih Aman dari HP Android

By Adam Rizal, Sabtu, 19 Juni 2021 | 12:00 WIB

Tim Cook

Apple memang sudah terkenal dengan keamanannya dibanding smartphone-smartphone lainnya.

Bahkan, CEO Apple Tim Cook sesumbar iPhone jauh lebih aman dan HP Android lebih banyak membawa malware dan sistem keamanan yang rentan diserang.

Tim Cook menjadi pembicara dalam konferensi VivaTech 2021 yang berlangsung di Paris, Prancis secara virtual.Cook membahas komitmen Apple terhadap privasi, masa depan Augmented Reality (AR), bagaimana iOS berbeda dari Android, dan banyak lagi.

"Android memiliki malware 47 kali lebih banyak daripada sistem operasi yang digunakan iPhone, yakni iOS," katanya.

Apa rahasia iPhone jauh lebih aman dari HP Android?

Menurut Cook, iOS tidak mendukung adanya sideloading, istilah yang merujuk menginstal software atau aplikasi secara manual dari Internet alih-alih melakukannya melalui toko aplikasi.

Artinya, antar-pengguna Android bisa transfer file apa saja, bahkan aplikasi yang dapat diinstal dalam perangkat tanpa ditinjau keamanannya terlebih dahulu.

"Jika, Apple dipaksa untuk mengizinkan aplikasi sideloading, seperti yang dilakukan Android, itu akan menghancurkan keamanan dan privasi platform iOS," kata Cook selama wawancara dikutip NDTV.

Cook bercerita iOS sendiri telah dirancang sedemikian rupa sehingga hanya ada satu toko aplikasi, yaitu Apple Apps Store dan semua aplikasi yang terdaftar selalu ditinjau sebelumnya.

"Apple memastikan bahwa aplikasi yang kami tawarkan telah mengikuti standar tertinggi untuk privasi, keamanan, dan konten," ucapnya.

Dalam diskusinya, Tim Cook menyinggung undang-undang Eropa, soal Digital Markets Act (DMA) yang akan memaksa Apple untuk mengizinkan pengguna menginstal software atau aplikasi di luar Apple Apps Store.

Saat ini, Apple App Store adalah satu-satunya cara untuk menginstal aplikasi di iPhone, yang memastikan aplikasi berkualitas tinggi dan membantu mencegah malware.

DMA berfokus pada perusahaan dengan basis pelanggan yang besar seperti Apple, Google, dan Amazon agar mereka membuka platform kepada pesaing.

Undang-undang yang diusulkan bertujuan untuk membangun lingkungan bisnis yang lebih adil bagi perusahaan dan individu agar dapat menawarkan layanan mereka di satu pasar.