Perusahaan aplikasi streaming film populer seperti Hulu, HBO Max, atau Sling TV mendapatkan keuntungan dengan cara memasangkan iklan dalam layanannya.
Tampaknya itu berbeda dengan Disney+ yang memastikan tidak akan memunculkan iklan di aplikasi dalam waktu dekat.
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Kepala Disney Bob Chapek dalam Credit Suisse 23rd Annual Communications Conference. Saat ditanya moderator apakah Disney+ bakal memunculkan layanan iklan di aplikasi, Chapek menyebut akan menghadirkannya dalam waktu dekat.
"Kami selalu mengevaluasi kembali bagaimana aplikasi kami beredar di seluruh dunia, tetapi kami tidak punya rencana seperti itu. Kami senang dengan model yang kami miliki saat ini," kata Chapek, dikutip dari The Verge.
Chapek juga menyebut tidak akan menampilkan versi langganan Disney+ lebih murah yang nantinya menampilkan beberapa iklan. Namun, ia tidak menutup kemungkinan untuk memunculkan layanan itu.
"Kami tidak akan membatasi diri dan mengatakan tidak pada apapun. Tapi sekarang, kami tidak punya rencana seperti itu," tambahnya.
a mengungkapkan kenaikan harga langganan dari yang sebelumnya 7 dolar AS atau Rp 101.400 ke 8 dolar AS atau Rp 116.000 per bulan tidak memengaruhi jumlah pelanggan aplikasi.
"Kami memang meluncurkan harga menarik pada awal-awal debut. Kenaikan harga pertama yang terjadi setelah 16 bulan aplikasi muncul tidak berpengaruh signifikan ke jumlah pelanggan kami," tambahnya.