Find Us On Social Media :

Mengenal Konsep In-Memory Database dalam Manajemen Data, Apa itu?

By Dayu Akbar, Senin, 21 Juni 2021 | 10:07 WIB

Julyanto Sutandang, CEO Equnix Business Solutions

Dalam situasi tertentu, software database management system (DBMS) bisa kewalahan menangani data. Dari pemikiran ini, muncul konsep in-memory database yang dikembangkan beberapa vendor DBMS. Apa itu in-memory database? In-memory database muncul sebagai respons terhadap kebutuhan untuk meminimalkan lalu lintas permintaan data, sehingga aksesnya menjadi lebih cepat."It runs on the memory only. Jadi hanya jalan di memori, tidak pernah meletakkan datanya ke dalam disk. Jadi sesuai namanya, karena dia benar-benar in-memory, tujuannya supaya cepat," ujar Julyanto Sutandang, CEO Equnix Business Solutions.In-memory database dianggap sebagai solusi untuk mengantisipasi kemungkinan masalah penurunan performa DBMS. Konsep menyimpan data seluruhnya di memori utama, sangat kontras dengan sistem database tradisional (on-disk), yang dirancang untuk penyimpanan data pada media persisten. Julyanto mengatakan bahwa sebenarnya kunci agar kecepatan dan performa database selalu bisa diandalkan adalah tahu bagaimana menggunakan (tuning) software DBMS dengan baik. Pada dasarnya software DBMS baik yang open source seperti PostgreSQL maupun yang berbayar, bekerja dalam konfigurasi in-memory database. Software DBMS yang canggih seperti PostgreSQL memenuhi standar Atomicity Consistency Isolation Durability (ACID), sehingga memiliki 100% kemampuan sebuah RDBMS yang bisa menjaga transaksi dan integritas data."Solusinya, kita harus melakukan mekanisme persistensi yang baik. Sebenarnya database itu kalau kita tuning dengan baik, maka tidak perlu menggunakan apa yang digadang-gadang sebagai in-memory database," cetusnya.Dia menambahkan, software DBMS yang baik harus dilaksanakan dengan pemahaman yang baik, dengan tuning yang tepat, dan pemeliharaan rutin secara berkala."Kita harus pahami baik-baik apa yang terjadi dan bagaimana tuning-nya dengan baik sehingga kita tidak terlalu memiliki risiko. Menggunakan PostgreSQL tidak bisa sembarangan karena dia menyimpan data. Kalau salah menyimpan data, yang terjadi datanya hilang. Saya kira itu akan sangat besar kerugiannya, karena data adalah hal yang paling penting dan lebih mahal dari server yang kita beli," tutup Julyanto.