Find Us On Social Media :

FDS: AWS Mudahkan Operasional Sehingga Bisa Berfokus pada Aplikasi

By Cakrawala, Rabu, 30 Juni 2021 | 20:00 WIB

Sutjahyo Budiman (President Director, Fortress Data Services) menjelaskan penggunaan AWS oleh perusahaannya beberapa waktu lalu secara virtual.

Beralih ke public cloud bisa membantu perusahaan untuk berfokus pada inovasi bisnis. Pasalnya, dengan beralih ke public cloud, perusahaan antara lain tidak perlu mengurusi infrastruktur fisik yang digunakan dan bisa mengalihkan sumber daya yang selama ini mengurusi hal tersebut untuk membantu mengembangkan inovasi bisnis. Begitu pula dengan FDS (Fortress Data Services) yang tahun ini mulai beralih ke public cloud AWS (Amazon Web Services). FDS mengungkapkan bahwa dengan menggunakan AWS, operasional TI sehari-hari menjadi mudah. Alhasil, fokus operasional FDS tidak lagi pada peranti keras dan sistem, melainkan pada aplikasi, tentunya untuk yang telah dimigrasi ke sana.

FDS sendiri merupakan perusahaan TI yang berfokus pada bidang finansial. FDS mendefinisikan dirinya sebagai grup TI dengan produk dan jasa penyediaan aplikasi finansial dengan mode SaaS (software as a service). FDS menyebutkan aplikasi finansial yang ditawarkannya antara lain adalah aplikasi inti perbankan, seperti aplikasi untuk kasir alias teller, layanan pelanggan, dan ATM. FDS mengeklaim membantu konsumennya untuk melakukan digitalisasi menggunakan solusi berkelas dunia dalam waktu yang singkat dan dengan biaya yang terjangkau.

Adapun untuk konsumennya, FDS menyebutkan melayani lebih dari 30 bank, lebih dari 80 institusi finansial mikro, dan lebih dari 10 fintech di Indonesia. Beberapa tahun terkahir pun, FDS sudah merambah ke sejumlah negara lain di Asia. Selain itu, sejak dua tahun belakangan, FDS juga berusaha mengembangkan ekosistem finansial digital sehingga merambah antara lain ritel, edukasi, kesehatan, dan UMKM. Pengembangan ekosistem finansial digital ini ditujukan FDS agar semua anggota masyarakat Indonesia bisa merasakan produk finansial.

“Jadi, misi kami adalah memberikan solusi yang baik, solusi yang berstandar dunia bagi bank-bank yang kelas menengah maupun institusi finansial mikro,” ujar Sutjahyo Budiman (President Director, Fortress Data Services). “Untuk masuk ke digitalisasi, bank-bank atau koperasi atau bahkan BPR, tidak perlu takut akan biaya investasi yang besar. Kami semua lakukan itu menjadi satu bundling. Jadi tidak hanya menjual aplikasi, tapi juga termasuk infrastruktur; data center-nya, pusat data, termasuk juga dengan hardware, server, dan lain sebagainya; itu menjadi satu bundling. Customer hanya membayar sesuai dengan apa yang mereka butuhkan,” jelas Sutjahyo Budiman lebih lanjut sembari menekankan pentingnya industri finansial melakukan digitalisasi sesuai arahan pemerintah sekaligus agar bisa bersaing di masa depan.

Dengan beralih ke AWS, FDS bisa tidak lagi mengurusi infrastruktur fisik ketika menyediakan aplikasi finansial kepada konsumennya. Pasalnya, sebagai penyedia IaaS (infrastructure as a service) nomor wahid di dunia, AWS menyediakan berbagai infrastruktur yang diperlukan oleh FDS. Dengan kata lain, aneka infrastruktur yang selama ini disediakan dan dikelola oleh FDS untuk menenagai berbagai aplikasinya digantikan oleh para infrastruktur yang disediakan AWS. FDS bisa dibilang tinggal menggunakan aneka infrastruktur AWS bersangkutan untuk menenagai berbagai aplikasinya. Selain memudahkan, FDS juga bisa mengalihkan sebagian sumber daya yang sebelumnya diperlukan untuk mengurusi infrastruktur menjadi mengurusi aplikasi. Dengan berfokus ke aplikasi, FDS berfokus ke bisnis intinya, termasuk inovasinya.

Selain tidak perlu lagi mengurusi infrastruktur fisik, manfaat umum lain yang dikemukakan FDS membuatnya beralih ke public cloud seperti AWS adalah kecepatan, elastisitas, dan biaya. Kecepatan karena infrastruktur yang dibutuhkan bisa segera diperoleh dan digunakan, tidak lagi perlu menunggu pesanan server datang misalnya; elastisitas karena sumber daya infrastruktur yang digunakan bisa bertambah maupun berkurang secara dinamis sesuai beban kerja; sedangkan biaya, utamanya biaya awal, karena infrastruktur yang digunakan disewa selama dibutuhkan, tidak lagi perlu membeli server di awal contohnya.

Pemilihan AWS sendiri diklaim FDS karena empat hal. Pertama adalah AWS sudah menjadi penyedia IaaS dan PaaS (platform as a service) terbaik di dunia sejak sepuluh tahun terakhir. Kedua adalah AWS menyediakan fasilitas yang lengkap. Ketiga adalah AWS memiliki fitur keamanan yang tinggi dan menjamin privasi data nasabah. Sementara, keempat adalah AWS memiliki komitmen yang tinggi dalam meningkatkan kapabilitas SDM, memberikan dukungan terhadap migrasi aplikasi dan sistem, serta kerja sama untuk go-to-market.

FDS sendiri mulai menggunakan AWS pada awal tahun 2021. Sementara ini, FDS baru menggunakan AWS untuk sejumlah konsumennya, yakni untuk ritel, edukasi, dan kesehatan. Pasalnya, terdapat aturan pada industri finansial yang membuat data tertentu harus disimpan di Indonesia. Adapun layanan AWS yang digunakan FDS sejauh ini adalah Amazon EC2 (Elastic Compute Cloud), Amazon EKS (Elastic Kubernetes Service), dan Amazon ECS (Elastic Container Service). Nantinya apabila region Jakarta dari AWS telah tersedia tidak lama lagi, FDS akan menggunakan AWS untuk lebih banyak konsumen lagi, seperti bank dan institusi finansial lain. FDS berencana untuk beralih sepenuhnya alias 100% ke public cloud. Namun, public cloud yang digunakan tidak hanya AWS berhubung sebagian konsumennya telah menggunakan public cloud lain.