Find Us On Social Media :

Pandemi, Status Vaksinasi Teman Kencan Jadi Pertimbangan Penting

By Liana Threestayanti, Minggu, 11 Juli 2021 | 16:50 WIB

Ilustrasi aplikasi kencan

Status vaksinasi teman kencan ternyata menjadi pertimbangan penting di masa pandemi, menurut hasil penelitian Kaspersky.

Laporan terbaru Kaspersky mengungkapkan bahwa kesehatan dan keselamatan pribadi menjadi perhatian saat orang berkencan di masa pandemi. Hampir 1 dari 2 (49%) responden di Asia Pasifik lebih memilih untuk bertemu langsung hanya dengan seseorang yang memiliki antibodi atau sertifikat vaksin. Angka tersebut bahkan  tujuh poin lebih tinggi dari persentase rata-rata global sebesar 42%.

Masyarakat secara global umumnya menjadi lebih khawatir tentang pertemuan tatap muka sejak awal pandemi. Jumlah orang yang tidak menemui kencan offline mereka meningkat lebih dari dua kali lipat (dari 16% menjadi 35%).

Peristiwa pandemi global telah secara signifikan mengubah banyak aktivitas kita sehari-hari, tidak terkecuali dalam hal berkencan. Selama periode isolasi diri yang diterapkan, orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu berinteraksi melalui aplikasi kencan yang jumlah penggunanya terus bertambah.

“Dengan seluruh kebijakan dan pembatasan sosial untuk tetap di rumah di seluruh dunia, kencan online tampaknya memainkan peran utama dalam kehidupan banyak orang saat ini. Namun, transisi dari online ke offline menjadi sebuah gejolak kepercayaan bagi banyak orang: tidak hanya kondisi kesehatan yang perlu dipertimbangkan, tetapi juga risiko lebih besar saat melakukan pertemuan dengan orang asing. Agar dapat memperoleh pengalaman kencan online dan offline yang nyaman dan aman, penting untuk memperhatikan data yang dibagikan dengan calon teman kencan Anda, sehingga jika Anda berubah pikiran untuk bertemu seseorang, Anda dapat selalu mengendalikan situasi. Selalu perhatikan apa saja informasi yang Anda bagikan, dan bagaimana hal itu dapat digunakan,” David Jacoby, peneliti keamanan Kaspersky, memberikan saran.

Tuntutan untuk mengetahui status vaksinasi teman kencan adalah dampak yang jelas dari pandemi. Namun, bertemu dengan kencan online secara langsung tampaknya menimbulkan kecemasan yang lebih besar daripada menjadi sakit. Secara keseluruhan, 51% pengguna dari Asia Pasifik merasa gugup atau tidak aman (12%) ketika mereka bertemu teman kencan secara langsung untuk pertama kalinya.

“Bagaimanapun, bertemu secara langsung setelah berbulan-bulan terisolasi menjadi sebuah kebutuhan paling manusiawi bagi banyak orang. Manusia adalah makhluk sosial, kita membutuhkan persahabatan, pertukaran dan kedekatan, bahkan kedekatan fisik. Tentu, aplikasi kencan memungkinkan untuk terhubung dengan orang baru selama pandemi. Namun, pertemuan fisik adalah hal yang berbeda. Ini tentang bahasa tubuh, penciuman, dan sentuhan. Hanya ketika komponen- komponen ini bersatu, kita dapat benar-benar memutuskan bagaimana perasaan kita mengenai seseorang. Pandemi jelas telah mengguncang kehidupan kita. Banyak hal yang kita anggap remeh sebelum pandemi terjadi, seperti sebuah kontak fisik intens yang kini berubah sebagai hal yang tidak aman untuk dilakukan. Itulah mengapa merupakan reaksi normal bagi pengguna aplikasi kencan untuk bermain aman – dengan bersikeras hanya bertemu dengan orang yang menganggap serius kesehatan serta keselamatan mereka. Karena mengelola diri secara baik dan serius menjadi indikator penting untuk membangun hubungan yang sukses,” papar  terapis Birgitt Hölzel dari pelatihan Munich Liebling + Schatz.

Untuk mengurangi beberapa kekhawatiran ini, mayoritas (56%) dari mereka yang menggunakan situs dan aplikasi kencan online ingin terlebih dahulu berbicara melalui telepon atau video sebelum menyetujui untuk bertemu.

Kaspersky merekomendasikan beberapa tips sederhana agar kerahasiaan data pribadi tetap terjaga saat memanfaatkan aplikasi kencan online:

Ada pula tips sederhana agar kencan offline aman dan menyenangkan dari terapis Stefan Ruzas dari pelatihan Munich Liebling + Schatz: