Find Us On Social Media :

Ericsson Tegaskan Akses Internet di Sekolah Bisa Meningkatkan PDB

By Cakrawala, Selasa, 13 Juli 2021 | 22:45 WIB

Ilustrasi penggunaan akses internet di sekolah.

Ericsson hari ini menyampaikan perihal laporan EIU (Economist Intelligence Unit) yang didukungnya. Berdasarkan laporan tersebut, Ericsson menegaskan negara yang memiliki konektivitas pita lebar alias broadband yang rendah berpeluang untuk meningkatkan PDB (produk domestik bruto) -nya sampai 20% dengan cara memperluas akses internet ke sekolah-sekolah. Oleh karena itu, Ericsson mengajak berbagai pihak untuk bekerja sama menghadirkan akses internet di sekolah-sekolah. Di Indonesia sendiri, setidaknya di sebagian daerah, koneksi internet di berbagai sekolah masih terbatas.

Pentingnya koneksi internet tentunya juga tercermin dari pembelajaran daring alias jarak jauh yang dilaukan banyak pelajar sampai saat ini berkat pandemi COVID-19. Ericsson pun menegaskan penutupan sekolah sementara yang dilakukan telah mengubah pandangan mengenai perlunya koneksi internet di sekolah guna mendukung pembelajaran dan menjembatani pendidikan serta mengurangi kesenjangan digital.

Akses internet di sekolah membantu memberikan kesempatan setara kepada siswa sehingga bisa meningkatkan pembelajaran dan keterampilan; akses ilmu pengetahuan yang bisa dibilang tidak terbatas jarak. Alhasil, membuka akses ke jalur karir baru dan mutu hidup yang lebih baik, yang bisa menguntungkan tidak hanya pelajar bersangkutan, melainkan anggota masyarakat lain pula. Ericsson menambahkan bahwa analisis EIU menunjukkan apabila konektivitas sekolah di suatu negara meningkat 10%, PDB per kapitanya meningkat sebesar 1,1%.

Pentingnya koneksi internet di sekolah tentunya sejalan dengan inisiatif yang diluncurkan UNICEF  (United Nations Children’s Fund) dan ITU (International Telecommunication Union) pada September 2019 lalu, yakni "Giga". Giga adalah inisitif untuk menghubungkan setiap sekolah ke internet dan setiap orang muda ke informasi, kesempatan, dan peluang. Laporan EIU pun memperkuat keyakinan Ericsson bahwa tujuan Giga bisa terwujud pada tahun 2030.

“Ketika Giga diumumkan, kami segera memahami pengaruh positifnya — yakni menjembatani kesenjangan digital di antara dan di dalam negara guna memberikan kesempatan dan masa depan gemilang bagi anak-anak di seluruh dunia,” sebut Heather Johnson (Vice President, Sustainability and Corporate Responsibility, Ericsson).

Laporan EIU sendiri menyarankan empat langkah untuk menciptakan perubahan. Berikut keempat langkah yang disarankan EIU, yang salah satunya adalah kerja sama berbagai pihak seperti yang telah disebutkan.

1. Kerja Sama adalah Kunci.

Strategi kemitraan dengan institusi publik/swasta yang menyeluruh diperlukan untuk berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan guna mengatasi hambatan konektivitas sekolah.2. Aksesibilitas dan Keterjangkauan

Membangun infrastruktur guna memperluas akses ke internet merupakan langkah awal. Kualitas koneksi dan biaya juga menjadi unsur penting.3. Menggunakan Internet dan Alat Digital dalam Pendidikan

Setelah konektivitas sekolah terbentuk, hal tersebut harus dimasukkan ke dalam kurikulum. Guru perlu dilatih untuk memanfaatkan teknologi pada pembelajaran sehari-hari.4. Perlindungan Anak-Anak di Internet

Langkah lain perlu diambil adalah memastikan lingkungan belajar daring yang sehat dan terlindungi. Penggunaan internet harus dikelola dengan baik guna memastikan penggunaan yang aman untuk anak-anak.