Find Us On Social Media :

Bagaimana Cara Hindari Modus Phishing di Aplikasi Perpesanan?

By Adam Rizal, Kamis, 15 Juli 2021 | 13:00 WIB

Ilustrasi Phising

Menurut laporan Kaspersky Internet Security for Android, jumlah tautan berbahaya paling banyak beredar pada WhatsApp, mengingat memang aplikasi perpesanan ini paling populer secara global.

Jumlah pesan berbahaya paling banyak terdeteksi tercatat berada di Rusia (42%), Brasil (17%) dan India (7%). Selain itu, statistik Kaspersky untuk Indonesia menunjukkan sebanyak 738 deteksi untuk WhatsApp dan 39 deteksi untuk Telegram selama periode Desember 2020 hingga Mei 2021.

Di antara para pengguna Kaspersky Internet Security for Android, Telegram memiliki jumlah deteksi paling sedikit, tetapi secara geografi mirip dengan WhatsApp. Jumlah tautan berbahaya terbesar terdeteksi di Rusia (56%), India (6%) dan Turki (4%). Angka yang tinggi di Rusia dapat disebabkan dari meningkatnya tingkat popularitas aplikasi perpesanan ini di negara tersebut.

Berdasarkan statistik, Viber dan Hangouts menerima lebih sedikit catatan deteksi. Perbedaan utama di antara mereka adalah representasi regional. Jumlah deteksi untuk aplikasi perpesanan Viber diidentifikasi sebagian besar di Rusia dengan 89%, dan negara-negara CIS – Ukraina 5% dan Belarusia 2%, dan sebagian besar deteksi Hangouts berasal dari AS (39%) dan Prancis (39%).

Dalam hal jumlah serangan phishing yang tercatat perpengguna di WhatsApp, Brasil memimpin dengan 177 deteksi dan disusul oleh India (158). Pada saat yang sama, Rusia menjadi peringkat tertinggi dalam jumlah deteksi berbahaya di Viber (305) dan Telegram (79) dibandingkan dengan negara lainnya.

Untuk mengurangi risiko penipuan dan menerima tautan berbahaya di aplikasi perpesanan, ikuti saran sederhana yang bisa Anda ikuti:

1. Waspada dan perhatikan kesalahan pada ejaan atau penyimpangan lainnya di sebuah tautan.

2. Perlu Anda ketahui, Skema rantai adalah praktik umum, di mana scammer meminta pengguna untuk membagikan tautan berbahaya dengan kontaknya. 3. Waspada dan jangan bagikan tautan mencurigakan apa pun dengan kontak Anda.

4. Scammers sering menggunakan WhatsApp dan aplikasi perpesanan lain untuk berkomunikasi dengan pengguna yang ditemukan dari sumber yang sah (misalnya, berbagai marketplace dan layanan pemesanan akomodasi) dan juga menggunakannya sebagai metode komunikasi dalam pesan berbahaya.

5. Bahkan jika pesan dan situs web terlihat sah, hyperlink, kemungkinan besar, akan memiliki ejaan yang salah, atau mereka dapat mengarahkan Anda ke halaman yang berbeda.

6. Jika pesan datang dari salah satu kerabat Anda, ingatlah bahwa akun mereka juga bisa diretas. Tetap berhati-hati dalam situasi apapun. Meskipun sebuah pesan tampak ramah, berhati-hatilah terhadap tautan dan lampirannya

7. Instal solusi keamanan tepercaya dan ikuti rekomendasinya. Solusi keamanan akan menyelesaikan sebagian besar masalah secara otomatis dan memperingatkan Anda dalam situasi genting.