Akhirnya media sosial Twitter menutup sementara fitur Fleets karena sepi pengguna. Sebelumnya, Fleets hadir sekitar sekitar delapan bulan lalu, atau sekitar November 2020. Fleets sangat mirip dengan Instagram Story, yang memungkinkan pengguna untuk membagikan ceritanya di Twitter dan akan hilang setelah 24 jam.
Vice President of Product Twitter, Ilya Brown, mengatakan kalau saat peluncurannya, Fleets diharapkan bisa membantu lebih banyak pengguna merasa nyaman di Twitter.
“Jumlah pengguna dan orang baru yang bergabung Fleets tak seusai harapan kami,” ujar Brown, seperti dikutip dari The Verge, Rabu 14 Juli 2021.
Yang jelas, Twitter menghentikan Fleets bukan hanya pengakuan bahwa fitur tersebut tidak berfungsi, tapi Twitter masih belum menemukan cara untuk membuat orang lebih banyak men-tweet. Selama bertahun-tahun, Twitter berjuang untuk membuat pengguna baru memposting secara teratur dan tidak hanya menggunakan tweet orang lain.
Fleets lalu mencoba menggunakan Story, format media sosial populer yang ditemukan oleh Snapchat dan selanjutnya dipopulerkan oleh Instagram, untuk menurunkan tekanan seputar tweeting.
Tentunya kebijakan Twitter yang menghentikan Fleets fitur sangat mendadak karena usia Fleets belum genap setahun, dan bahkan mulai menguji tayangan iklan bulan lalu. Pada saat itu, perusahaan menyebut iklan tersebut sebagai 'eksperimen'. Tidak jelas apakah iklan layar penuh itu akan muncul di bagian lain aplikasi ini di masa mendatang.
“Jika kami tidak mengembangkan pendekatan kami dan mengurangi fitur sesekali, kami tidak mengambil peluang yang cukup besar,” kata Brown.
Twitter akan terus membangun cara baru untuk berpartisipasi dalam percakapan, mendengarkan umpan balik, dan mengubah arah. “Terutama ketika ada masukan mengenai cara yang lebih baik untuk melayani orang menggunakan Twitter.”