Find Us On Social Media :

Zoho Perkenalkan Platform BI Terbaru Berbasis AI, Unggulkan Fitur Penyiapan Data

By Liana Threestayanti, Jumat, 23 Juli 2021 | 09:45 WIB

Ilustrasi data analytics.

 

Belanja bisnis untuk solusi analytics terus meningkat di kawasan Asia Pasifik (APAC), Zoho meluncurkan platform Business Intelligence berbasis AI, Zoho Analytics 5.0. Apa saja kemampuannya?

Di 2021 ini, IDC merilis sebuah laporan yang mamaparkan bahwa belanja solusi big data dan analytics di kawasan APAC mencapai nilai total US$22,6 miliar di tahun 2020 yang lalu. Kemudian tiga dari empat perusahaan di kawasan ini berencana mempertahankan atau meningkatkan investasi big data analytics-nya tahun ini.

Dilatarbelakangi fakta tersebut, Zoho Corporation, perusahaan global yang bergerak di bidang piranti lunak untuk aplikasi bisnis mengumumkan kehadiran platform Business Intelligence (BI) terbaru, Zoho Analytics 5.0. Platform BI ini menggadang-gadang data analytics berbasis Artificial Intelligence (AI) dan kemampuan self-service melalui data preparation dan analytics yang telah ditingkatkan..

Membekal Zoho DataPrep, platform BI mandiri dan terpadu ini memungkinkan perusahaan mendeteksi, memperbaiki, menyatukan, menganalisis data antardepartemen, memperoleh pandangan menyeluruh tentang perusahaan, dan pada akhirnya bergerak ke arah strategi bisnis kompetitif berdasarkan data real-time.

“Tidak banyak platform BI (yang beredar) di pasar yang unggul dalam data preparation maupun analytics, sehingga bisnis memperoleh insight yang lemah, atau lebih parahnya lagi, insight yang cacat . Platform BI Zoho adalah yang terbaik di kelasnya karena menjamin organisasi melakukan tindakan berdasarkan data yang valid, yang mana dapat secara efektif dimanfaatkan untuk menentukan revenue stream baru, memfokuskan kembali pengelolaan dana, mendorong produktivitas, dan secara keseluruhan memperoleh keunggulan kompetitif di antara sesama pemain di pasar,” jelas Gibu Mathew, VP & GM Zoho Corporation untuk kawasan Asia Pasifik.

Gibu menambahkan, keunggulan dari Zoho Analytics versi terbaru ini adalah pengelolaan dan persiapan data yang lebih baik. Penambahan Zoho DataPrep yang berbasis AI ke platform BI memungkinkan pengguna dari kalangan bisnis dengan mudah membuat dan mengelola tahapan pemrosesan data yang mampu mengintegrasikan, membuat model, mendeteksi, memperbaiki, mentransformasi, memperkaya, dan membuatkan katalog data sebelum data siap untuk dianalisis.

Di versi 5.0 ini, Zoho Analytics memungkinkan pengguna memanfaatkan data dari lebih dari 250 sumber data dan mendapatkan on-demand insight tentang data operasional melalui tool AI Zia. Zia meningkatkan data preparation dan data visualization berkat kemampuan natural language querying dan generation, text narration dan cognitive analytics. Platform BI ini juga menawarkan portal builder terintegrasi Zoho Sites dan software presentasi Zoho Show. Sementara Zoho Marketplace memungkinkan para mitra Zoho mengembangkan dan mempublikasikan aplikasi analytics untuk melengkapi kebutuhan pengguna Zoho Analytics. 

“Platform IB Zoho yang baru ini dikonstruksi agar dapat ditingkatkan dan diperluas dan diperluas hingga lebih dari 250 sumber data,  termasuk Zendesk, HubSpot, Microsoft, Mailchimp, Stripe dan Google sehingga memungkinkan pelaku bisnis mengintegrasi dan menganalisis data yang bersumber dari beragam sistem pihak ketiga. Memadukan sumber data eksternal telah menjadi salah satu kekuatan utama Zoho Analytics, dan ini menjadi nilai tambah yang ditunjukkan oleh fakta bahwa 60% pengguna yang ada sekarang telah memilihnya sebagai alat IB mereka meskipun mereka menggunakan aplikasi non-Zoho serta bermacam sumber data,” tambah Gibu. 

Saat ini terdapat lebih dari 50.000 organisasi telah menggunakan Zoho Analytics. Dalam dua tahun belakangan, Zoho Analytics bertumbuh sebesar 30% per tahun dengan kenaikan 40% per tahun di segmen perusahaan. Aplikasi ini mengalami lonjakan sebesar 10% untuk jumlah pelanggan yang berpindah dari menggunakan platform lain. Dengan versi terbaru ini, Zoho mengharapkan pertumbuhan pendapatan di atas 45% per tahun.