Find Us On Social Media :

Enam Tips Agar Terlindungi dari Misinformasi tentang COVID-19

By Indah PM, Sabtu, 31 Juli 2021 | 13:30 WIB

Ilustrasi Facebook Berantas Berita Hoax

Di saat Indonesia tengah menghadapi gelombang terbaru COVID-19 dan berupaya meningkatkan angka vaksinasi, tidak sedikit pula orang yang menggunakan media sosial lebih sering dari sebelumnya agar tetap terhubung dan saling berbagi informasi dengan keluarga dan teman. Pada masa seperti inilah, sangat penting untuk menjaga diri tetap aman dan mendapatkan informasi secara memadai.

Demikian halnya dengan Facebook, yang  berkomitmen untuk memastikan bahwa orang-orang di Indonesia menerima informasi terkini dan akurat. Di Indonesia sendiri, Facebook membantu Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan Kementerian Kesehatan untuk menyediakan informasi akurat tentang COVID-19. Facebook juga mendukung organisasi kesehatan di Indonesia melalui upaya-upaya peningkatan kesadaran terhadap kesehatan dan keamanan.

Secara global, Facebook telah mengambil langkah agresif untuk menghapus misinformasi tentang vaksin dan COVID-19. Selama pandemi, Facebook telah menghapus lebih dari 12 juta konten misinformasi tentang COVID-19 dan vaksin di atas platform. Facebook juga telah memberi label terhadap 167 juta konten yang telah ditandai salah oleh pemeriksa fakta pihak ketiga. Ketika pengguna melihat label ini, 95% dari mereka tidak melihat konten aslinya.

Berikut adalah enam tips dari Facebook untuk menjaga komunitas di Indonesia tetap terinformasi secara memadai dan melawan misinformasi COVID-19 secara kolektif.

  1. Dapatkan keseluruhan cerita, bukan hanya tajuk berita. Baca keseluruhan berita dan hati-hati dengan gambar, angka, kutipan, dan tanggal yang tidak memiliki sumber, sudah usang, atau telah diambil di luar konteks.
  2. Sumber tepercaya adalah pilihan teraman bagi Anda. Periksa bagian “Tentang” dari sumber tersebut atau lakukan pencarian cepat untuk mempelajari lebih lanjut. Anda juga dapat memeriksa apakah otoritas kesehatan masyarakat mengonfirmasi atau menentang informasi tersebut.
  3. Bagikan fakta, bukan rumor. Cari petunjuk kecil yang mengarah ke informasi yang salah yaitu URL palsu, ejaan yang buruk, atau tata letak yang janggal.
  4. Dapatkan konteks lengkap dari sumber yang kredibel. Cari laporan lain dari sumber yang dapat dipercaya untuk memverifikasi bahwa cerita tersebut mengandung informasi akurat dari otoritas kesehatan.
  5. Jika cerita yang tidak akurat baru saja dibagikan oleh teman atau anggota keluarga. Kirimkan pesan pribadi untuk memberitahu mereka. Namun, jika postingan tersebut sudah mendapatkan banyak suka, lakukan koreksi publik secara halus dengan menyertakan tautan berisikan informasi akurat.
  6. Pikir dulu sebelum share. Beberapa cerita mungkin menggunakan bahasa emosional yang kuat tanpa memberikan fakta. Jadi coba #TahanDulu sebelum membagikan ceritanya ke orang lain. Periksa keakuratannya dulu dan/atau merujuklah ke sumber tepercaya seperti situs Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan Halaman Kementerian Kesehatan.