Find Us On Social Media :

MediaTek: Bisnis Bertumbuh dan SoC 5G untuk Smartphone adalah Penting

By Cakrawala, Senin, 9 Agustus 2021 | 10:00 WIB

MediaTek menyampaikan perkembangan bisnisnya di dunia tahun lalu melalui bincang-bincang dengan InfoKomputer dan beberapa media lain di Indonesia belum lama ini.

MediaTek mengutarakan bahwa bisnisnya di dunia bertumbuh pesat tahun lalu. MediaTek mengatakan pendapatannya bertumbuh hampir US$3 miliar pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019. MediaTek menyebutkan pula bahwa porsi terbesar dari pendapatannya berasal dari segmen yang disebutnya dengan mobile computing, segmen yang mencakup smartphone. Setidaknya menurut Counterpoint, MediaTek memang berhasil menjadi vendor SoC smartphone dengan pangsa pasar terbesar di dunia sejak kuartal ketiga tahun 2020. MediaTek meyakini keberhasilannya menjadi vendor SoC smartphone nomor wahid tersebut berkat portofolio SoC smartphone-nya kuat, baik yang 4G maupun yang 5G. Aneka hal itu disampaikan MediaTek pada bincang-bincang dengan InfoKomputer dan beberapa media lain di Indonesia belum lama ini.

Meski segmen lain di luar mobile computing juga berkontribusi terhadap pendapatan MediaTek pada tahun 2020, seperti telah disebutkan, segmen mobile computing adalah kontributor terbesar. Oleh karena itu, portofolio SoC smartphone bisa dibilang merupakan kunci. Apalagi pada tahun 2021, MediaTek menggunakan segmen yang berbeda untuk pembagian pendapatannya. Pada tahun ini, mobile phone alias telepon seluler merupakan segmen tersendiri. Segmen yang terdiri dari smartphone dan feature phone ini menyumbang sekitar 57% dari keseluruhan pendapatan MediaTek pada kuartal kedua 2021.

"Satu hal yang kami sangat bangga berhasil mencapainya pada tahun 2020 adalah pada kuartal ketiga tahun 2020; MediaTek menjadi vendor SoC smartphone nomor satu di dunia. Dan Anda bisa lihat di sini sejumlah data dari Counterpoint yang memproyeksikan bahwa kami akan terus mempertahankan posisi tersebut sepanjang tahun 2021. Bahkan, seperti yang Anda lihat, mereka juga memprediksikan bahwa kami akan menumbuhkan pangsa pasar kami," sebut Finbarr Moynihan (VP of Corporate Marketing, MediaTek).

Memang pasar 4G di dunia masih jauh lebih besar dari pasar 5G. MediaTek menyebutkan bahwa besarnya pasar smartphone LTE yang bisa di-address alias total addressable market pada tahun 2020 di dunia adalah sekitar 1 miliar unit. Sementara, banyaknya smartphone 5G yang dikapalkan pada tahun 2020 disebutkan MediaTek sekitar 200 juta unit. Namun, ketersediaan jaringan 5G di dunia sendiri belumlah lama. Dengan kata lain, pertumbuhan pasar 5G adalah pesat. Bahkan, MediaTek memperkirakan banyaknya smartphone 5G yang dikapalkan pada tahun 2021 ini akan mencapai sekitar 500 juta unit. Di Indonesia pun sejumlah smartphone 5G telah tersedia. Oleh karena itu, 5G adalah penting untuk ke depan bagi portofolio SoC smartphone MediaTek yang adalah kunci tadi.

Hal bersangkutan pun diperkuat oleh Ericsson Mobility Report terkini. Menurut Ericsson Mobility Report terkini, Ericsson memprediksikan jumlah langganan 5G secara global akan terus bertumbuh sehingga mencapai 3,5 miliar pada tahun 2026. Adapun jumlah langganan 4G secara global akan mencapai puncaknya tahun ini lalu terus menurun sehingga menjadi 3,9 miliar pada tahun 2026. Di Indonesia sendiri, jaringan 5G belum lama ini mulai tersedia. Sewajarnya jumlah langganan 5G di Indonesia juga akan terus bertumbuh.

MediaTek menambahkan bahwa MediaTek terus pula mengembangkan SoC-nya. Khusus SoC 5G untuk smartphone, MediaTek misalnya sedang dalam proses "menambahkan" dukungan mmWave pada modem 5G yang terintegrasi, melengkapi aneka kemampuan yang telah dimiliki. Modem 5G yang terintegrasi pada SoC MediaTek Dimensity, sejauh ini masih berfokus pada sub-6 GHz. MediaTek menyebutkan sudah memiliki SoC 5G untuk smartphone dengan modem terintegrasi yang mendukung mmWave. Namun, saat ini masih sedang dicoba oleh mitra-mitranya; para vendor smartphone.

MediaTek menargetkan SoC 5G untuk smartphone dengan dukungan mmWave terintegrasi yang dimaksud, diluncurkan secara komersial pada tahun 2022 yang akan datang. Dengan dukungan mmWave melengkapi sub-6 GHz, SoC 5G untuk smartphone masa depan dari MediaTek makin bisa menjawab kebutuhan akan dukungan 5G di negara-negara yang menggunakan jaringan 5G mmWave.

Tidak hanya mengembangkan SoC-nya dan bekerja sama dengan para vendor smartphone yang memimpin pada pasar global, MediaTek juga mengeklaim bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan Indonesia. MediaTek contohnya berkolaborasi dengan Advan, Axioo, dan Polytron. MediaTek pun menegaskan bahwa kerja sama yang dilakukan dengan perusahaan-perusahaan Indonesia itu mencakup berbagai segmen, tidak hanya mobile phone.

Adapun besarnya pendapatan MediaTek pada tahun 2020 sendiri adalah sekitar US$10,9 miliar. Sebelumnya, banyaknya pendapatan MediaTek pada tahun 2019 adalah sekitar US$8 miliar. Dengan kata lain bertumbuh lebih dari 36%. Pertumbuhan itu pun berlanjut pada tahun 2021, setidaknya sampai kuartal kedua. MediaTek menyebutkan pendapatanya pada kuartal kedua tahun 2021 meningkat sebesar 85,9% dibandingkan kuartal kedua tahun 2020. Secara keseluruhan, MediaTek memperkirakan pendapatannya pada tahun 2021 ini akan bertumbuh lebih dari 40%.