Hacker atau penjahat siber selalu memanfaatkan celah keamanan aplikasi atau pengguna untuk mencuri data, menanamkan software berbahaya, hingga melacak lokasi pengguna.
Lembaga Peneliti dari Synopsis Cybersecurity Research Center melaporkan aplikasi game-game gratis di Android paling banyak celah keamanan yang rentan diretas dan gampang dibobol.
Penelitian itu melibatkan 3.335 aplikasi gratis maupun berbayar yang tersedia di Google Play Store pada triwulan pertama 2021.
Sebanyak lebih dari 3.000 aplikasi ini mencakup 18 kategori aplikasi paling populer di masa pandemi, seperti game, perbankan, keuangan, pembayaran, pendidikan, hingga aplikasi kencan dan hiburan.
Hasilnya, sebanyak 63 persen atau sekitar 2.100 aplikasi total aplikasi memiliki celah keamanan pada kuatal I-2021 dengan rata-rata sebanyak 39 kerentanan per aplikasinya.
Aplikasi game gratis teratas (top free games) banyak memiliki celah dengan persentase 96 persen. Di peringkat dua, ada game terlaris teratas (top-grossing games) dengan persentase 94 persen.
Game berbayar teratas (top paid games) juga rentan diretas dengan persentase 80 persen seperti dikutip PCMag.
Kategori aplikasi yang paling banyak diserang adalah aplikasi keuangan. Aplikasi perbankan paling rentan diserang dengan persentase 88 persen, aplikasi budgeting 84 persen, dan aplikasi pembayaran sebesar 80 persen.
Celah keamanan pada aplikasi pendidikan berisiko tinggi atau 57 persen aplikasi rentan dieksploitasi hacker walaupun jumlahnya tak sebanyak pada kategori game dan keuangan. Namun, celah keamanan disebutkan sudah dibekali dengan tambalan atau perbaikan.
Padahal, aplikasi game, pendidikan dan keuangan mengharuskan pengguna untuk mencantumkan sejumlah data pribadi yang sensitif.