Find Us On Social Media :

Digital Banking Kian Disukai, Transaksi via Aplikasi Bank Mandiri Capai Rp728,9 T

By Liana Threestayanti, Senin, 9 Agustus 2021 | 17:45 WIB

Aplikasi Livin' by Mandiri

Pergeseran perilaku konsumsi ke aktivitas belanja online, yang terakselerasi saat pandemi dimulai, terus mendorong penggunaan layanan digital banking dari Bank Mandiri

“Aplikasi mobile Livin' by Mandiri akan menjadi andalan kami dalam melayani semua kebutuhan perbankan nasabah di era digital saat ini, terlebih di tengah pandemi yang masih berlangsung dan belum diketahui pasti kapan akan berakhir. Livin' by Mandiri yang digagas sebagai financial super app ideal untuk memenuhi hampir semua kebutuhan finansial nasabah Bank Mandiri. Mulai dari transfer online, pembayaran tagihan, top up dompet digital, top up saldo e-money, pembayaran dengan QRIS Livin' by Mandiri di berbagi mitra merchant, integrasi dengan kartu kredit, dan berbagai instrumen investasi lainnya,” ujar Thomas Wahyudi, Senior Vice President, Transaction Banking Retail Sales, Bank Mandiri.

Thomas memaparkan, pengguna aplikasi Livin’ By Mandiri terus meningkat. Sampai bulan Juni 2021, jumlah pengguna aplikasi tercatat mencapai 7,8 juta user. Adapun nilai transaksi finansial yang dibukukan mencapai sebesar Rp 728,9 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 59% secara year-on-year pada periode Januari-Juni 2021.

Menurut Thomas, peningkatan tersebut utamanya ditopang oleh peralihan transaksi nasabah yang sudah ada menuju layanan Livin’ by Mandiri dan masifnya nasabah-nasabah baru yang menjadi pengguna pemula Livin’ by Mandiri. Kondisi ini tercermin dari frekuensi transaksi nasabah melalui aplikasi Livin’ By Mandiri sepanjang Semester I 2021 yang menembus 434,9 juta transaksi atau tumbuh 65% secara YoY.

Pergeseran Perilaku Konsumsi

Seperti diketahui, digitalisasi sudah menjadi tren, yang bahkan terakselerasi oleh pandemi COVID-19.  Menurut laporan Global Consumer Insights Pulse Survey yang dirilis PwC pada Juni 2021, pergeseran masif perilaku konsumsi ke aktivitas belanja online merupakan bentuk adaptasi atau respons terhadap aturan-aturan seperti social distancing, bekerja dari rumah (WFO), belajar dari rumah (PJJ), hingga larangan melakukan aktivitas di luar lainnya selama lockdown atau PPKM. 

Namun selain faktor pandemi, pergeseran konsumsi ke arah transaksi elektronik atau digital juga didorong oleh faktor-faktor, seperti kepraktisan dan efisiensi (melalui smartphone), pilihan produk bervariasi, banyaknya promo/diskon/cashback, hingga sistem pembayaran yang mudah, cepat dan aman.

Studi lain yaitu "Digital Consumers of Tomorrow, Here Today" oleh Facebook dan Bain & Company sebelumnya menyebutkan bahwa jumlah konsumen digital di Indonesia telah melonjak seiring dengan perubahan kebiasaan konsumsi masyarakat Indonesia. Studi ini memaparkan bahwa konsumen digital Indonesia bertumbuh dari 119 juta (sekitar 58% populasi) pada 2019, menjadi 137 juta (68% populasi) pada 2020.

Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang melakukan akselerasi transformasi digital tercepat. Seiring dengan berkurangnya mobilitas masyarakat, teknologi di sektor perbankan pun mengambil peran untuk tetap dapat mengakomodasi kebutuhan nasabah di situasi yang sulit ini. 

Banyak analis sepakat bahwa perubahan perilaku konsumen yang semakin digital sentris ini akan menjadi kebiasaan baru bahkan setelah pandemi berakhir. Ini menandakan bahwa akan terjadi peningkatan adopsi dan penetrasi layanan finansial dan perbankan digital.

Hal ini tercermin dari data yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI) yang menyebutkan bahwa nilai transaksi digital pada triwulan I dan II 2021 meningkat 39,39% secara year on year (yoy) menjadi Rp 17.901,76 triliun. Bank sentral memproyeksikan, tren transaksi ini akan meningkat 30,1% yoy mencapai Rp 35.600 triliun sepanjang tahun 2021.

Siapkan Kejutan

Menyadari fenomena perubahan perilaku konsumen dalam bertransaksi selama pandemi, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terus memperkuat berbagai layanan digital banking-nya, baik melalui peningkatan fitur layanan hingga berbagai program promosi menarik untuk memperkuat loyalitas nasabah sekaligus menarik nasabah baru. Thomas memaparkan bahwa Bank Mandiri telah menyusun strategi pengembangan inovasi digital bahkan sejak lima tahun terakhir agar selalu siap menghadapi dinamika yang terjadi di masa mendatang sebagai upaya untuk dapat memenuhi kebutuhan layanan keuangan nasabah, baik perusahaan maupun individual.

Selanjutnya, menurut Thomas, Bank Mandiri akan terus melakukan inovasi untuk Livin’ by Mandiri seiring dengan munculnya tren-tren digitalisasi yang terus berkembang. "Dalam waktu dekat akan ada kejutan baru dari Livin’ by Mandiri,” pungkas Thomas.