Find Us On Social Media :

Red Hat Hadirkan Otomatisasi pada Kubernetes Cluster Management Versi Terbaru

By Liana Threestayanti, Selasa, 10 Agustus 2021 | 20:30 WIB

Ilustrasi Red Hat

Red Hat, Inc. merilis versi terbaru Red Hat Advanced Cluster Management for Kubernetes, versi 2.3, yang mengusung kemampuan otomatisasi hybrid cloud.

Red Hat Advanced Cluster Management for Kubernetes sendiri merupakan tool untuk menyajikan fleksibilitas dalam mengelola dan meningkatkan skala lingkungan hybrid dan multicloud dengan cara terpadu dan terotomatisasi.

Adopsi cloud computing dilakukan organisasi bersanding dengan infrastruktur tradisional. Walhasil demi tim TI, banyak organisasi ingin mengintegrasikan jaringan, penyimpanan (storage), dan sistem keamanan untuk meminimalkan bertambahnya kerumitan manajemen yang melekat pada tool, workflow, dan strategi terpisah. 

Red Hat Advanced Cluster Management versi 2.3 ini membekal kemampuan integrasi dengan Red Hat Ansible Automation Platform yang merupakan enterprise framework untuk mengotomatisasi fungsi-fungsi TI pada skala yang dibutuhkan. Integrasi ditujukan untuk mengakselerasi otomatisasi dan kohesi antara klaster cloud-native, virtual machine, dan infrastruktur tradisional dengan tooling dan koordinasi yang disederhanakan yang memungkinkan unified automation pada berbagai platform. Ansible sendiri, menurut keterangan Red Hat, telah digunakan pada 7 juta active nodes.

Saat lingkungan kontainer harus terhubung dengan lingkungan TI tradisional, Red Hat Advanced Cluster Management secara otomatis akan memicu Ansible Playbooks sebelum atau sesudah terjadi tindakan life cycle yang penting, seperti application dan cluster creation. Hal ini akan memudahkan otomatisasi tugas-tugas, seperti konfigurasi jaringan, menghubungkan aplikasi ke database, membangun load balancer dan firewall, serta memperbarui sistem ticketing IT service management (ITSM). 

Dengan Resource Operator for Red Hat Advanced Cluster Management, Advanced Cluster Management dapat memerintahkan Ansible Automation Platform untuk menjalankan tugas dengan lebih efisien di luar klaster Kubernetes. Hasilnya adalah workflow tunggal terotomatisasi yang digunakan pelanggan untuk mengoperasikan lingkungan Red Hat OpenShift bersandingan dengan sistem TI tradisional.

Segera tersedia dalam beberapa minggu ke depan, versi 2.3 ini juga mengusung dukungan tambahan untuk mengimpor managed cluster Kubernetes untuk Red Hat OpenShift di cloud AWS dan IBM Power Systems. Sebelumnya, dukungan semacam ini sudah ada untuk managed cluster di Red Hat OpenShift pada IBM Cloud, Red Hat OpenShift di Azure, Red Hat OpenShift Dedicated, dan mainframe IBM system Z. 

Pengguna juga dapat melakukan provisioning klaster Red Hat OpenShift di lingkungan on-premises pada Red Hat OpenStack  langsung dari Red Hat Advanced Cluster Management. 

Red Hat Advanced Cluster Management ini dikembangkan dalam beberapa proyek open source, seperti Argo CD, Open Policy Agent, dan Submariner.