Find Us On Social Media :

Kini Panggilan Suara dan Video Messenger Adopsi Enkripsi End-to-end

By Adam Rizal, Sabtu, 14 Agustus 2021 | 16:30 WIB

Keamanan Facebook

Akhirnya Facebook mengonfirmasi sistem keamanan enkripsi ujung-ke-ujung (end-to-end encryption, E2EE) untuk panggilan suara dan video di Facebook Messenger. Sebelumnya, lapisan keamanan enkripsi ujung-ke-ujung di Facebook Messenger hanya terbatas untuk melindungi pesan di fitur "secret conversation" (percakapan rahasia) saja.

"Hari ini, kami meluncurkan opsi untuk membuat video dan voice call terenkripsi dari ujung-ke-ujung di Messenger," tulis Ruth Kricheli, selaku Direktur Manajemen Produk di Facebook Messenger.

Kini panggilan suara dan video pengguna di Facebook Messenger menjadi aman dan tidak dapat disadap oleh pihak manapun, termasuk Facebook itu sendiri. Facebook menggulirkan perlindung E2EE ini sebagai opsi, bukan sebagai pengaturan default.

Karena itu pengguna harus mengaktifkannya secara manual oleh pengguna. Facebook tidak memberikan detail langkah-langkah untuk mengaktifkan fitur enkripsi ujung-ke-ujung di voice dan video call Facebook Messenger. Menurut Facebook, selama 2020, ada lebih dari 150 juta panggilan video dan audio dalam sehari di Facebook Messenger.

"Untuk itu kami memperkenalkan panggilan ke mode obrolan ini sehingga Anda dapat mengamankan panggilan audio dan video Anda dengan teknologi yang sama (E2EE) ini, jika Anda mau," tulis Kricheli, sebagaimana dihimpunMessenger News Facebook, Sabtu (14/8/2021).

Facebook Inc, yang menaungi media sosial Facebook, Instagram, dan WhatsApp, agaknya memiliki prioritas yang berbeda-beda dalam menyediakan enkripsi ujung-ke-ujung pada layanannya.

Untuk tahun ini sendiri, Facebook mengatakan belum dapat menghadirkan E2EE secara default pada pada layanan Messenger dan DM Instagram.

"Kami belum akan menerapkan enkripsi sepenuhnya percakapan di Messenger dan DM Instagram, hingga paling cepat sekitar tahun 2022," tulis Facebook.

Fitur end-to-end encryption merupakan sebuah metode yang mengamankan pesan dengan cara mengacak percakapan, baik teks, suara, maupun video, menjadi serangkaian kode yang tak bisa diartikan.

Kode ini hanya bisa dikembalikan menjadi format awal oleh perangkat pengirim dan penerima pesan, yang masing-masing memegang kunci enkripsi.