Find Us On Social Media :

Satu Tahun di Indonesia, Berikut Fakta Menarik Seputar Ternak Uang

By Dayu Akbar, Senin, 23 Agustus 2021 | 12:30 WIB

Kiri-Kanan: Founder dan Co-founder Ternak Uang Timothy Ronald, CMO dan Founder Ternak Uang; Felicia Tjiasaka, CPO, Co-founder Ternak Uang dan Finance Storyteller dan Raymond Chin selaku CEO dan Co-founder Ternak Uang

Bukan perkara mudah untuk menjaga kelangsungan sebuah bisnis di tengah himpitan pandemi. Apalagi bagi perusahaan rintisan alias start-up. Meski demikian, masih ada sejumlah start-up yang mulai menunjukkan tajinya dalam kondisi tersebut, salah satunya adalah Ternak Uang.

Baca Juga: Baru Meluncur, Aplikasi Ternak Uang Targetkan Cetak 10 Juta InvestorPada 7 Agustus 2021, Ternak Uang genap memasuki usia pertamanya. Dalam satu tahun perjalanan bisnisnya di Indonesia, start-up besutan Raymond Chin, Timothy Ronald, dan Felicia Putri Tjiasaka tersebut telah tumbuh menjadi salah satu start-up yang digemari oleh kalangan muda. Berikut beberapa fakta menarik dari Ternak Uang.Alasan Mendirikan Ternak UangPada 7 Agustus 2020, Raymond Chin dan Timothy Ronald memulai perjalanan dengan peluncuran website Ternak Uang. Perihal latar belakang mendirikan start-up, kedua pemuda tersebut terdorong oleh kondisi pandemi yang melanda tanah air. Selang berjalan beberapa waktu, Raymond dan Timothy pun kemudian mengajak Felicia untuk bergabung. Felicia sendiri merupakan seorang praktisi keuangan dan investasi yang telah mengantongi sertifikat CFA level 3 pada tahun 2019.Asal Usul Nama Ternak UangSesuai dengan ungkapan "nama adalah doa", Raymond meyakini bahwa perusahaan ini mampu menjadi platform bagi para pengusaha muda untuk mengembangkan bisnisnya. "Ternak Uang, seperti namanya diibaratkan agar uang selalu bertumbuh, berkembang. Tidak statis dan berdiam, tapi bisa dikembangkan," imbuh Raymond Chin.Pionir Konten Investasi di TikTokSelama ini, TikTok kerap digunakan untuk membuat konten berbau hiburan. Namun, lain dengan Ternak Uang. Co-Founder dan CMO Ternak Uang Timothy Ronald justru memanfaatkan platform video pendek tersebut sebagai sarana edukasi dengan tema investasi. Bahkan, Timothy merupakan salah satu konten kreator saham pertama di Tiktok yang mampu membuat dirinya menjadi salah satu figur yang berbeda dan dengan cepat meraih perhatian dari banyak generasi muda dalam hal investasi dan finansial.Populer Sebelum LahirBerkat eksistensi Timothy, kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap Ternak Uang mulai terlihat. Bahkan sebelum Ternak Uang resmi 'dilahirkan', tercatat sudah ada sekitar 300 peserta yang telah mendaftarkan diri sebelum aplikasi diluncurkan.

Baca Juga: CEO Ternak Uang Bagikan Tips Mengakselerasi Bisnis dengan TeknologiDemografiSecara umum, Ternak Uang ditujukan bagi masyarakat Indonesia. Namun jika dikerucutkan, Raymond mengungkapkan bahwa Ternak Uang didesain untuk generasi muda yang ingin mempelajari tentang finansial dan investasi. Pria berkacamata ini juga menjabarkan soal demografi dan sebaran pengguna Ternak Uang di seluruh Indonesia."Pengguna terbesar justru berasal dari kalangan usia 24 tahun ke bawah, bahkan ada pengguna yang berusia 14 tahun. Lalu ada beberapa pengguna dari kelompok umur 25-35 tahun," jelas Raymond Chin.

Sementara untuk penyebaran wilayah pengguna, saat ini masih didominasi kawasan Jabodetabek, disusul oleh persebaran hampir merata di seluruh wilayah Indonesia, lalu hingga ke daerah timur Indonesia.Jumlah PenggunaSelama satu tahun, Ternak Uang telah memiliki 351.000 lebih pengguna. Sejak awal berdiri, Ternak Uang konsisten mencatatkan rata-rata pertumbuhan pengguna sebanyak 30% setiap bulannya.Rencana KerjaMelalui Ternak Uang, Raymond mengatakan bahwa start-up yang didirikannya bisa mendorong generasi muda untuk lebih melek literasi finansial dan investasi agar bisa menggerakkan roda perekonomian nasional ke arah yang lebih maju.

"Untuk jangka pendek, kami ingin terus menghadirkan layanan-layanan yang relevan untuk generasi muda yang ingin belajar tentang finansial. Seperti meningkatkan kualitas layanan dari Ternak Uang Academy, TUtoring, dan beragam layanan lainnya," imbuhnya. "Sedangkan untuk rencana jangka panjang, kami berharap dapat memperkuat komunitas investor sebagai satu platform yang bisa saling memberdayakan sesama investor satu sama lainnya," tutup Raymond Chin.