Find Us On Social Media :

Siapkan Investasi US$150 Juta, PDG Bangun Data Center Baru di Cibitung

By Liana Threestayanti, Rabu, 25 Agustus 2021 | 12:45 WIB

Infrastruktur data center PDG yang akan dibangun di kawasan Cibitung ini nantinya berkapasitas 22MW dan dinamai Jakarta Cibitung 2 (JC2).

Pasar data center di Indonesia bakal makin semarak oleh kehadiran pusat data baru yang siap dibangun Princeton Digital Group (PDG) dengan investasi senilai US$150 juta. 

Penyedia layanan teknologi pusat data yang berbasis di Singapura itu akan membangun fasilitas data center baru (greenfield) guna meningkatkan jumlah infrastruktur data center yang akan melayani para pelanggannya dalam mendukung kebutuhan ekonomi digital Indonesia. saat ini. 

Saat ini PDG telah memiliki 19 pusat data yang tersebar di lima negara. Terakhir, perusahaan yang berdiri pada tahun 2017 ini, baru saja melakukan investasi sebesar US$1 triliun untuk membuka kampus pusat data unggulan 100 MW di Jepang.  

Tambahan Kapasitas 35MW

Infrastruktur data center PDG yang akan dibangun di kawasan Cibitung ini nantinya berkapasitas 22MW dan dinamai Jakarta Cibitung 2 (JC2). Letak fasilitas ini akan berada di lokasi yang sama dengan pusat data PDG JC1, dengan luas lahan sebesar 19.550 m2 . Selain di Jakarta, PDG juga telah mengoperasikan pusat data di Bandung, Surabaya, dan Pekanbaru.

Penambahan kapasitas pusat data hingga 35MW ini diharapkan dapat melayani kebutuhan perusahaan penyedia cloud, perusahaan penyedia internet, dan perusahaan lainnya yang membutuhkan pusat data yang mengedepankan fleksibilitas untuk peningkatan kapasitas, konektivitas, dan keandalan yang sangat baik.

Sejalan dengan perkembangan ekonomi digital, tingkat penggunaan layanan teknologi berbasis cloud pada sektor konsumen, bisnis, dan pemerintah di wilayah Jabodetabek juga mengalami peningkatan. Hal ini juga disebabkan oleh fakta Indonesia menjadi hotspot bagi startup di Indonesia yang diketahui sebagai jumlah pertumbuhan startup paling cepat di Asia Tenggara.

“Kawasan Asia Pasifik akan menjadi pusat data terbesar di dunia dan hal ini yang menjadi dasar visi kami untuk menjadi pemimpin bisnis di wilayah ini,” ujar Rangu Salgame, Chairman dan CEO PDG. 

Tiga Strategi Perluasan Portofolio

Rangu Salgame memaparkan tiga strategi yang dijalankan PDG dalam membangun portofolio data center-nya selama empat tahun terakhir: akuisisi bisnis, pengambilalihan dan peningkatan, serta pembangunan pusat data baru (greenfield). Selain di Indonesia, fasilitas data center PDG juga dijumpai di pasar utama Asia lainnya, yaitu Tiongkok, Singapura, India, dan Jepang. “Pertumbuhan PDG di Indonesia merupakan bukti kemampuan kami berkembang secara pesat di pasar yang penting bagi para mitra bisnis kami,” ujar Rangu Salgame.

“Jakarta adalah pasar yang menarik, dengan Cibitung sebagai cluster cloud unggulan di kawasan ini. Pembangunan lebih lanjut yang kami lakukan merupakan bukti posisi PDG yang signifikan di Indonesia. Didukung dengan pertumbuhan ekonomi yang massive dan digitalisasi yang terjadi secara pesat, baik oleh pemerintah maupun swasta, kondisi pasar ini merupakan bagian yang sangat penting dari strategi PDG,” Managing Director PDG Indonesia, Stephanus Tumbelaka menambahkan. 

Merujuk pada riset Structure Research, pasar pusat data kolokasi di Jakarta mengalami perkembangan dan diprediksi akan terus mengalami perkembangan pada tingkat CAGR lima tahun sebesar 23,7 persen hingga 2025, sehingga menjadikan Jakarta sebagai pasar hyperscale dalam waktu cepat.