Find Us On Social Media :

Tantang Grab dan Gojek, AirAsia Luncurkan Layanan Taksi Online

By Adam Rizal, Jumat, 27 Agustus 2021 | 15:00 WIB

AirAsia

Setelah melalang buana di dunia dirgantara, kini AirAsia mencoba peruntungannya di pasar transportasi online. AirAsia pun resmi meluncurkan layanan transportasi online (ride hailing) di Asia Tenggara sekaligus menantang pemain yang sudah bertahan lama yaitu Grab dan Gojek. Pengembangan bisnis AirAsia ini juga ditujukan untuk menutup kerugian bisnis penerbangan di masa pandemi COVID-19.

Sebelumnya, CEO AirAsia Tony Fernandes berjanji ingin mengubah perusahaan menjadi aplikasi super (super app) di Asia Tenggara seperti Grab dan Gojek. Hal itu membuat AirAsia menawarkan banyak pilihan layanan selain penerbangan komersial.

Saat ini layanan taksi online AirAsia baru tersedia di Malaysia, tepatnya di Kuala Lumpur dan Lembah Klang terlebih dahulu. Setelah itu, AirAsia akan menghadirkan layanan transportasi online ke kota lainnya.

AirAsia juga memperluas cakupan layanan antar makanan yang kini hadir di dua kota baru: Johor Bahru dan Melaka.

"Kami telah mendukung mobilitas udara dengan menerbangkan lebih dari 700 juta orang di seluruh dunia selama 20 tahun terakhir," kata Amanda Woo, CEO AirAsia Super App, dalam pernyataan resmi. 

"Dengan transportasi (online) AirAsia, kami bertujuan untuk memberdayakan orang untuk bergerak lebih mudah, memanfaatkan sepenuhnya teknologi AirAsia Super App untuk menikmati pengalaman luar biasa," katanya.

Selain taksi online dan antar makanan, perusahaan juga merambah ke e-commerce, teknologi finansial (fintech), dan logistik sebagai bagian dari rencana super app.

Pada awal Agustus 2021, unit bisnis fintech AirAsia, BigPay, mendapat suntikan dana sebesar 100 juta dolar AS dari SK Group. Sementara anak usaha AirAsia lainnya, Teleport, mengakuisisi perusahaan pengiriman makanan Delivereat pada pekan lalu.

Sebelumnya pada Juli 2021, AirAsia bahkan mengambil alih bisnis Gojek di Thailand. Sebagai gantinya, startup decacorn asal Indonesia itu memiliki saham 4,8 persen di AirAsia Digital.