UN Capital Development Fund (UNCDF) bekerja sama dengan Crowde, startup finansial teknologi di bidang pertanian, menyalurkan permodalan bagi kaum perempuan yang menjalankan usaha pertanian melalui program Women Enterprise Recovery Fund (WERF).
Menurut penelitian yang dikeluarkan oleh The United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (ESCAP), menyebut masa pandemi ini telah mendorong 150 juta orang ke dalam kemiskinan di tahun 2021.
Melalui kerjasama ini, diharapkan bisa membuka peluang yang lebih besar bagi para perempuan Indonesia agar dapat memiliki kesempatan hidup lebih baik, terutama di masa pandemi melalui usaha di sektor pertanian, baik on-farm maupun off-farm.
Kenyataannya, banyak UMKM yang dimiliki, dikelola, dan dipimpin oleh perempuan. Menurut data Bank Indonesia, setidaknya ada 57,83 juta UMKM di Indonesia, yang lebih dari 60 persen dikelola oleh perempuan. Padahal, akses ke pinjaman untuk mempertahankan dan mengembangkan usaha mereka masih menjadi kendala utama. Walhasil, banyak usaha yang hanya berjalan di tempat atau bahkan mengalami gulung tikar. Terlebih, bisnis yang banyak beralih ke online di masa pandemi, juga menjadi tantangan tersendiri bagi para perempuan tani yang masih berjuang dengan upaya digitalisasi.
“Kita semua telah melalui masa pandemi dari tahun lalu. Sekarang kita perlu memastikan bahwa semua UMKM, terutama yang dipimpin dan milik perempuan bisa ikut terlibat dalam ekonomi digital agar lebih tahan terhadap situasi pandemi. Melalui program WERF, kami ingin mendukung perusahaan terpilih untuk memberi solusi inovatif kepada usaha (UMKM) milik perempuan yang terkena dampak pandemi sehingga tidak ada pihak yang tertinggal,” ungkap Maria Perdomo (Manajer Regional Asia UNCDF).
UNCDF yang juga melibatkan ESCAP membawa misi untuk mengkatalisis perubahan lewat program kewirausahaan perempuan yang dibentuk oleh Crowde. Kami merancang dan menggelar sebuah inkubasi untuk kelompok wanita tani dengan memberi pelatihan, pendampingan budidaya, memberi akses pasar, hingga asuransi usaha tani.
Selain itu, juga menyasar digitalisasi UMKM women enterprise di bidang pengolahan pangan dengan memberi solusi pemasaran digital yang inovatif. Inkubasi ini akan mulai berjalan pada September 2021. Crowde berharap dengan membentuk inkubasi dapat menciptakan agropreneur perempuan yang siap memulai serta mengembangkan usahanya secara mandiri.
Program WERF juga mendapat dukungan dari FMO: Dutch Entrepreneurial Development Bank (FMO), Pemerintah Kanada, dan Visa Inc., yang diperuntukkan kepada para petani perempuan yang berada di Provinsi Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, serta Provinsi Bali.