Find Us On Social Media :

Alasan LinkedIn Bakal Hapus Fitur 'Stories' Akhir September Ini

By Adam Rizal, Rabu, 1 September 2021 | 13:00 WIB

LinkedIn

LinkedIn akan menghapus fitur Stories pada akhir September ini untuk mengembangkan format video pendek yang lebih baik.

Direktur senior produk LinkedIn Liz Li mengatakan alasan peluncuran Stories adalah untuk membagikan pengalaman video pendek dengan cara yang menyenangkan dan kasual.

Direktur senior produk LinkedIn Liz Li mengatakan alasan peluncuran Stories adalah untuk membagikan pengalaman video pendek dengan cara yang menyenangkan dan kasual tetapi setelah LinkedIn mempelajari perilaku pengguna perusahaan menyimpulkan bahwa pengguna menginginkan video tetap berada dalam profil mereka secara permanen, bukan seperti video Stories saat ini yang akan menghilang dalam waktu 24 jam.

“Dalam mengembangkan Stories, kami berasumsi bahwa orang tidak ingin video informal dilampirkan ke profil mereka dan itu membuat orang untuk malas mem-posting," katanya seperti dikutip The Verge.

Li melanjutkan pengguna menginginkan format video yang lebih kreatif dan menarik dalam konteks profesional untuk tampilan profil di LinkedIn.

Perusahaan akan merancang ulang format video tersebut dengan menawarkan pengalaman yang lebih beragam.

Twitter juga menghapus fitur Stories-nya yang bernama Fleets pada Juli lalu. Seperti LinkedIn, Twitter mengamati bahwa pengguna tidak merespon kehadiran fitur video pendek seperti yang semula diharapkan.

“Kami berharap Fleets akan membantu lebih banyak orang merasa nyaman bergabung dalam percakapan di Twitter. Namun, sejak kami memperkenalkan Fleets kepada semua orang, kami belum melihat peningkatan jumlah orang baru yang bergabung dalam percakapan dengan Fleets seperti yang kami harapkan,” kata wakil presiden produk Twitter, Ilya Brown, melalui tulisan di blog Twitter pada Juli lalu.

Hampir semua jejaring media sosial menambahkan fitur Stories setelah Snapchat dan Instagram sukses mengembangkan format tersebut untuk pengguna. YouTube dan Facebook juga mengikuti tren video Stories.

Namun LinkedIn dan Twitter justru memilih untuk menghapus fitur tersebut karena sepi pengguna.