Find Us On Social Media :

Alasan Bitcoin Tidak Ramah Lingkungan dan Ciptakan Krisis Iklim

By Adam Rizal, Kamis, 2 September 2021 | 11:30 WIB

Ilustrasi Bitcoin

Mata uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum, Dogecoin, dan Crypton menjadi investasi yang populer pada tahun ini dan sempat mencatat rekor tertinggi. Namun, mata uang digital kripto menuai kontra di banyak pihak.

Ada beberapa negara termasuk Indonesia melarang penggunaan bitcoin untuk transaksi. Yang terbaru, CEO Tesla Elon Musk tobat dan tidak akan lagi menerima Bitcoin untuk pembelian mobil listrik Tesla.

Musk beralasan Bitcoin boros daya listrik dan sangat tidak ramah lingkungan karena penambangan bitcoin berimbas pada peningkatan penggunaan batu bara dan bahan bakar fosil lainnya. Hasilnya, nilai saham Bitcoin turun sebesar 14 persen.

Mengapa bitcoin tidak ramah lingkungan?

Sebagai gambaran, gudang rig penambangan Bitcoin beroperasi dalam 24 jam sehari sehingga penambangan ini menghabiskan lebih banyak energi di satu negara seperti Argentina seperti dikutip CNET.

Saat tagihan energi untuk penambangan kripto meningkat, hal itu membuat jumlah karbon dan limbah juga melonjak. Ujung-ujungnya, masalah ini akan menambah masalah krisis iklim di dunia.

Ada beberapa hal yang perlu diketahui mengenai penambangan kripto dan penggunaan energi.

Saat Bitcoin diperdagangkan, komputer di seluruh dunia berlomba untuk menyelesaikan perhitungan yang menghasilkan 64 digit angka heksadesimal, atau hash.

Hash itu masuk ke buku besar publik, sehingga siapapun dapat mengkonfirmasi transaksi untuk Bitcoin tertentu yang terjadi. Komputer yang menyelesaikan perhitungan terlebih dahulu mendapat hadiah 6,2 bitcoin,

Cryptocurrency lainnya menggunakan teknologi penambangan serupa, berkontribusi pada penggunaan energi secara keseluruhan.

Rig penambangan kripto sendiri adalah komputer dengan banyak kartu grafis (GPU), yang bukan standar kartu tunggal.

Rig biasanya menggunakan GPU yang kuat dari Nvidia dan AMD untuk menangani perhitungan dan membutuhkan catu daya watt tinggi. Popularitas penambangan telah menyebabkan kekurangan kartu grafis.