Survei Global World Digital Competitiveness Index 2020 dari Institute Management Development (IMD) menunjukkan peringkat literasi digital Indonesia mengalami stagnasi selama dua tahun berturut-turut. Pada periode tahun 2019 dan 2020, Indonesia hanya menduduki peringkat ke-56 dari 63 negara yang telah disurvei.
Data ini memperlihatkan bahwa Indonesia masih perlu mengerahkan tenaga ekstra dalam memperkuat gerakan-gerakan literasi untuk meningkatkan kemampuan digital masyarakat. Maka dari itu, pemerintah mengupayakan kerja kolaboratif dengan berbagai pihak untuk mengejar ketertinggalan ini.
Berkaca pada hal tersebut, platform distribusi video singkat, TikTok mendukung Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang diprakarsai Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dengan berkolaborasi bersama GNLD Siberkreasi.
Sejalan dengan kampanye #CiptakanKebaikan di TikTok, kolaborasi ini menghadirkan sejumlah program yang berfokus pada literasi digital dan edukasi penggunaan internet secara bijak untuk mempersiapkan Indonesia makin cakap digital.
Semuel A. Pangerapan (Dirjen Aptika Kementerian Kominfo) mengungkapkan bahwa literasi digital kini menjadi suatu kemampuan dasar bagi setiap individu untuk bisa lebih cerdas dalam berkomunikasi dan bersikap di dunia daring.
“Kami percaya kemampuan memanfaatkan teknologi digital yang baik tentu bisa membuka banyak peluang positif bagi bangsa Indonesia baik untuk kehidupan sosial maupun ekonomi. Untuk itu, Kementerian Kominfo bersama GNLD Siberkreasi menggandeng TikTok sebagai mitra agar cita-cita kita bersama menuju negara cakap digital bisa cepat terealisasi," tegas Semuel melalui keterangan resmi, Selasa (7/9/2021).
Kolaborasi literasi digital antara Kementerian Kominfo, TikTok dan GNLD Siberkreasi ini menyajikan berbagai program sepanjang 2021. Dengan mengajak masyarakat berkontribusi dalam menyebarkan konten positif, inspiratif, dan edukatif di platform digital agar tercipta komunitas yang suportif di dunia daring.
Berikut rangkaian program yang akan berlangsung hingga akhir tahun ini:
- Sejumlah in-app challengebertemakan empat pilar kurikulum kecakapan digital dari Kementerian Kominfo mulai dari cakap bermedia digital (digital skills), aman bermedia digital (digital safety), etika bermedia digital (digital ethics), hingga budaya bermedia digital (digital culture). Pengguna dapat memantau #MakinCakapDigitalChallenge dalam aplikasi TikTok untuk dapat berpartisipasi sekaligus mendapatkan literasi digital dalam bentuk video singkat yang menarik.
- Webinar bertajuk"Bincang Literasi Digital: Ciptakan Kebaikan di Platform Digital" akan menghadirkan diskusi komprehensif bersama narasumber kredibel seperti Ashilla Sikado (Kreator TikTok), Benjamin Adhisurya (Kreator TikTok), Saskhya Aulia Prima (Psikolog), hingga Dennis Adishwara (Figur Publik). Para narasumber akan berbagi perspektif tentang cara memulai langkah kecil dengan berbuat kebaikan di platform digital dari pengalaman atau keahlian masing-masing. Webinar ini bersifat umum dan gratis, peserta cukup membuka tautan s.id/ciptakankebaikan untuk mendaftarkan diri dan mendapatkan sertifikat eletronik.
- Berbagai bentuk kolaborasi multiplatform yang berkaitan dengan literasi digital untuk masyarakat.
“Sebagai platform digital yang bertumbuh, kami rasa penting untuk terus mengembangkan ruang digital yang aman, nyaman, dan positif. Kementerian Kominfo bersama GNLD Siberkreasi dan TikTok memiliki semangat yang sama dalam upaya meningkatkan akselerasi literasi digital dan mendorong #CiptakanKebaikan di platform digital,” kata Faris Mufid (Public Policy and Government Relations, TikTok Indonesia). Diharapkan, melalui TikTok semua bisa bersama-sama lebih cakap dan siap dalam memanfaatkan dunia digital untuk berbagi hal positif dan bermanfaat kepada sesama pengguna.