Solusi Sinergi Digital atau Surge, melalui anak usahanya Integrasi Jaringan Ekosistem atau Weave, hari ini mengumumkan telah secara resmi menandatangani MoU (memorandum of understanding) alias Nota Kesepahaman dengan Lintasarta dan THC (Trans Hybrid Communication) di tanah air. Melalui MoU ini, nantinya Lintasarta maupun THC bisa mengakses jaringan serat optik, tiang, serta infrastruktur pendukung milik Weave yang dibangun di sepanjang rel kereta api milik KAI (Kereta Api Indonesia) di seluruh pulau Jawa.
Surge sebelumnya memang mempercepat langkah pembangunan jaringan serat optik di sepanjang jalur rel kereta milik KAI seperti yang InfoKomputer beritakan di sini. Adapun akses yang dimaksud dalam MoU tersebut adalah akses terhadap jaringan dark fiber. Dengan kata lain, peralatan lain yang diperlukan untuk mengirimkan cahaya melaluinya adalah urusan Lintasarta maupun THC.
“Sejak awal Surge menggodok proyek infrastruktur serat optik ini melalui Weave, kami memposisikan Weave sebagai neutral carrier provider & collaborator. Sebagai kolaborator, kami mengajak para mitra Internet Service Provider (ISP) lokal, pemilik bisnis data center, dan pelaku bisnis di bidang telekomunikasi dan internet untuk bersama-sama merasakan nilai tambah dari konektivitas cepat dan berkualitas dari Surge. Untuk itu kami berterimakasih atas kepercayaan Lintasarta dan THC, dimana nantinya jaringan ISP milik THC yang sampai pelosok, hingga seluruh layanan internet dan fasilitas data center dari Lintasarta, dapat mengoperasikan sendiri infrastruktur jaringan serat optik milik Weave, sehingga lebih banyak lagi masyarakat langsung maupun pelanggan korporasi di daerah yang mendapat manfaat dari transformasi layanan digital ini,” sebut Hermansjah Haryono (CEO Surge).
“Lintasarta akan terus berinovasi dan berkomitmen penuh untuk turut membangun negeri. Terlebih pada masa-masa sulit ekonomi RI akibat pandemi, Lintasarta siap membantu seluruh industri dan mendukung pemerintah dalam memulihkan perekonomian di Indonesia. Berbagai keunggulan Lintasarta memperkokoh posisi Lintasarta sebagai pemain terdepan dalam menghadirkan solusi ICT yang andal untuk memperkuat bisnis serta mendukung percepatan transformasi digital para pelaku industri nasional yang telah banyak diadopsi pelaku bisnis untuk dapat bertahan di era digital seperti sekarang ini,” ujar Ginandjar (Direktur Lintasarta).
“THC memiliki cakupan area dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, termasuk di daerah 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal) hingga jaringan internasional, termasuk jaringan backhaul data center. Kesamaan visi dengan Surge untuk menghadirkan konektivitas bagi grassroot, maupun dukungan backbone dari Weave ini tentunya akan memudahkan kami dalam mengembangkan dan scale-up layanan ISP Dukodu kami lebih luas di Pulau Jawa, terutama di daerah 3T, agar hadir untuk membuka informasi dari dusun ke kota dan dunia, serta membawa informasi dari dunia dan kota ke dusun,” kata Fadzri Sentosa (CEO Trans Hybrid Communication).
Selain dark fiber, ke depannya, layanan Weave dalam ekosistem Surge diklaim juga akan menghadirkan solusi internet, edge data center, dan telekomunikasi. Surge menambahkan, dengan keberadaan lebih dari ribuan point of presence yang tersebar di seluruh stasiun kereta api dan fasilitas lainnya di Pulau Jawa, Weave diyakini bisa meningkatkan kualitas pelayanan para mitra bisnis terhadap anggota masyarakat di berbagai kota di sekitar jalur rel kereta api tersebut.