Xendit, perusahaan infrastruktur pembayaran, belum lama ini mengumumkan perolehan pendanaan Seri-C senilai Rp2,1 triliun (USD 150 juta). Pendanaan ini otomatis menjadikan Xendit sebagai startup unicorn terbaru di Indonesia, menyusul Tokopedia, JD.id, OVO, Bukalapak, Traveloka, dan Gojek.
Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Tiger Global Management dengan partisipasi dari investornya saat ini, yaitu Accel, Amasia, dan Goat Capital yang dimiliki oleh Justin Kan.
Dengan investasi terbaru ini, Xendit berencana untuk terus melakukan inovasi pada jajaran produknya, dengan tujuan ekspansi ke negara-negara terpilih di Asia Tenggara. Kawasan Asia Tenggara menjadi pasar yang sangat menarik bagi pertumbuhan inovasi dan disrupsi, terutama karena 70 persen dari 580 juta populasi di Asia Tenggara saat ini sudah merambah ke dunia daring.
“Kami sedang melihat pergeseran besar-besar ke ranah digital yang dilakukan hampir semua pelaku usaha, baik pemilik toko kecil di Instagram, sampai perusahaan-perusahaan terbesar di Indonesia. Semua usaha kini harus bisa hadir secara digital,” ujar Moses Lo (Founder dan CEO Xendit).
Moses menambahkan, infrastruktur pembayaran digital Xendit memungkinkan para pelaku usaha baru di kawasan Asia Tenggara untuk dapat menerima pembayaran dengan lebih cepat, dan mendukung para perusahaan besar dengan layanan finansial modern kelas dunia.
Dengan merancang solusi yang sangat terlokalisasi di negara yang terdiri dari 17.508 pulau dengan beragam kebutuhan pelanggan, Xendit mampu membangun solusi-solusi yang menjadi terobosan baru di pasar. Xendit menyediakan layanan pelanggan yang terbaik, dan dapat beradaptasi dengan cepat mengikuti dinamika di Asia Tenggara.
“Xendit mencatatkan peningkatan total volume pembayaran lebih dari 200 persen Year-over-Year di Indonesia dan Filipina, melanjutkan rekam jejak kami yang tumbuh lebih dari 10 persen dari bulan ke bulan, sejak awal pendirian kami,” jelas Tessa Wijaya (Co-Founder & COO, Xendit) dalam diskusi virtual, Rabu (15/9/2021).
“Status baru kami sebagai unicorn akan membantu memperkuat misi yang sejak awal menjadi pegangan kami, yaitu untuk menyediakan infrastruktur keuangan yang andal dan aman bagi jutaan perusahaan di seluruh wilayah Asia Tenggara, dan membantu para pelaku bisnis untuk tumbuh dan maju bersama ekonomi digital yang sedang berkembang,” tambah Tessa.
Dengan pendanaan baru Xendit, Tessa Wijaya sekaligus menjadi co-founder perempuan pertama di startup Indonesia yang berhasil mengembangkan bisnisnya hingga mencapai status unicorn.